Year of living dangerously, film masa mudanya Mel Gibson yang mengisahkan pengalaman seorang jurnalis diantara pembantaian, tragedi kebangsaan terbesar dalam sejarah dengan hiasan kematian-kematian orang yang dianggap salah karena diduga melakukan pemberontakan pada tahun 1965 dengan membunuh para jenderal pahlawan revolusi, yang digambarkan dengan tarian-tarian harum bunga para gadis berpakaian seksi sambil memotong-motong anggota badan para korban revolusi tersebut. Sudah lama dan sudah dilupakan mengapa dan bagaimana kematian-kematian tak beralasan serta meregangnya nyawa jutaan anak bangsa yang tidak terperikan, saat ini mungkin hanya dianggap sejajar dan mirip dengan perang Bharatayudha yang maha dahsyat, bahkan bukan tidak mungkin jika para blogger muda menganggap kisah tragedi dalam film Mel Gibson itu hanya khayalan fiksi belaka, sebagaimana wayang yang diyakini sebagai fiksi pula, bahkan cerita impor dari India.
44 tahun memang waktu yang panjang dan sudah selayaknya melupakan cerita-cerita masa lalu, bangun dari mimpi seperti jiwa Kontes SEO Joko Susilo Keyword Stop Dreaming Start Action, mengharapkan aksi nyata untuk masa depan, dan persetan dengan masa lalu, masa lalu yang berdarah, penuh dendam, full pelanggaran HAM baik ringan maupun berat, bahkan lupa ketika beberapa hari setelah pak presiden baru itu dilantik langsung ada dua bencana di Papua dan di Aceh. Gempa bumi, bencana langsung tumpleg (BLT)bleg, kenaikan harga BBM, itu baru beberapa tahun saja dan sudah tidak ada dalam cantolan memori. Agar bisa menapaki dan membuat misi dan visi lima tahun ke depan. Sudah terlalu berat dan lelah otak dan logika karena beratnya beban kehidupan dan ekonomi sehari-hari. Semua sudah harus dipersetankan, mau ekonomi pro rakyat, ekonomi kerakyatan, ekonomi liberal atau apalah jika sistem pemerintahan tidak berubah dan mengakui kesalahan masa lalu sama saja dengan pesawat-pesawat yang bisa take off tapi landing terpaksa karena mesin rusak kemudian mati.
Sudah logis ketika apapun haluan dan ideologi yang dipakai namun tidak didukung dengan mesin dan sistem yang bagus tidak lain dan tidak bukan hanyalah bunuh diri massal, oleh karenanya mumpung masih sempat haruslah menyiapkan diri dengan keyakinan diri yang prima agar tidak gila secara psikis, dan siap-siap berjejaring dengan kawan-kawan sebanyak-banyaknya demi memupuk ketahanan dapur masing-masing sambil tidak lupa menarik sesama yang membutuhkan bantuan. Biarlah orang-orang elite politik itu berwacana macam-macam, toh siapapun presidennya jika kita tidak punya pekerjaan dan penghasilan sendiri tidak ada yang mau membantu, apalagi jika tidak memiliki teman. Begitulah nasib baik bangsa negeri begajul ini, tidak pernah berontak kepada penguasanya, karena sudah dibuat trauma puluhan tahun sejak 1965, bahkan ratusan tahun ketika penjajah dengan enaknya mengambil harta kekayaan bangsa ini yang mungkin saat ini menjadi perusahaan-perusahaan VOC model baru semacam yang membuat bank, pesawat, mobil, komputer dan internet yang kita candui ini.
Masih tentang adrenalin dan kabar baik tahun ini adalah munculnya Jendela Seven, Penjelajah Internet 8, dan yang paling membuat adrenalin meninggi adalah si 9.04 Jaunty Jackalope, Mozilla Firefox 3.5 yang dalam 24 jam pertama sudah diunduh 5 juta kali, Fedora 11, Linux Kernel versi 2.6.28 dan si 9.10 Karmic Koala dengan sistem journaling EXT4-nya yang membuat ngiler. Siapapun presidennya saya tetap rakyat negeri begajul dan memakai OS anti penjajahan, karena boleh di kopi semaunya, diotak-atik semaunya, sangat anti virus, menghindari anarkhisme hardware, murah dan tentunya memiliki ideologi super liberal bukan hanya neoliberal yang tidak ada definisinya itu, apalagi ekonomi kerakyatan membingungkan itu. Mendingan belajar untuk globalisasi saja sekalian, namun globalisasi dimana tidak ada WTO dan sebagainya. Globalisasi yang paling meresahkan dunia politik dan dunia nama baik dimana semua hal akan terbuka, meski banyak rintangan, karena kepentingan broker filtering konten saru, dikiranya pengguna internet di sini hanya ribuan saja seperti jualan emping saja.
Komunitas Ubuntu pastinya sudah paham betul jika penamaan kode adalah nama binatang sesuai misinya demi kemaslahatan Linux for Human Being, dan angka adalah penyebutan waktu rilis, semisal Ubuntu 8.04 (tahun 2008 bulan 4) Hardy Heron, Ubuntu 8.10 (tahun 2008 bulan 10) Intrepid Ibex, Ubuntu 9.04 (tahun 2009 bulan 4) Jaunty Jackalope dan tentunya Ubuntu 9.10 (Oktober 2009) Karmic Koala, dengan Journaling System Ext4 secara default, kecepatan loading dan peningkatan performans, grafis dan sebagainya. Skedul yang membuat sekar pisang ini berdegup-degup adalah:
- 14 Mei 2009 – Alpha 1
- 11 Juni 2009 – Alpha 2
- 23 Juli 2009 – Alpha 3
- 13 Agustus 2009 – Alpha 4
- 3 September 2009 – Alpha 5
- 17 September 2009 – Alpha 6
- 1 Oktober 2009 – Beta
- 22 Oktober 2009 – Release Candidate (RC)
- 29 Oktober 2009 – Ubuntu 9.10 Karmic Koala Final
Hmm, aku menunggumu... sambil membayangkan hardisk dengan ukuran terabyte...