Motivasi atau alasan untuk melakukan sesuatu, kadang perlu dicari-cari, agar sesuai dengan keinginan hati, lingkungan ataupun waktu yang tepat. Terutama keinginan atau motivasi untuk melakukan usaha. Harus tengok kanan kiri, depan belakang, melihat jauh ke depan, membaca referensi dan sebagainya. Cukup sulit ketika hanya dipikirkan sehingga lupa untuk melangkahkan kaki.
Berlibur atau beristirahat sejenak bisa melegakan dan merefresh semangat lagi untuk memunculkan motivasi. Melupakan kegagalan untuk membangun kembali gagasan-gagasan baru merupakan hal yang tidak mudah dan dapat dilakukan dengan cepat. Sebab kegagalan tidak perlu untuk dilupakan, kegagalan perlu untuk dipahami sebab-sebabnya sehingga ketahuan apa sebenarnya yang bisa menjadikan rencana yang sudah matang menjadi gagal dan berantakan. Jadi kegagalan harus diresapi sebagai nutrisi untuk melanjutkan kehidupan.
Berolahraga atau bepergian untuk menjauh dari lokasi permasalahan yang menyakitkan kadang sangat membantu. Hal ini selalu dan sering dilakukan oleh banyak orang, bukan hanya karena kegagalan bisnis, namun kegagalan dalam percintaan, kadang mereka cenderung untuk berpindah rumah atau domisili untuk membantu melupakan kenangan-kenangan indah ataupun buruk yang pernah dijalani.
Kecuali bunuh diri, mengamuk, atau ‘withdrawal’ yaitu menarik diri dari kehidupan sosial yang nyata, semua hal bisa dilakukan dengan baik untuk menghilangkan rasa susah yang membuat motivasi menjadi hilang. Bagaimana menumbuhkan motivasi agar muncul kembali bisa dari dalam diri sendiri ataupun dengan mencari hal-hal baik yang berasal dari lingkungan sekitar atau dari luar diri kita sendiri. Bisa jadi kesibukan untuk mempelajari kembali hasil-hasil yang didapat ketika bersekolah, kuliah memancing gagasan baru untuk dikembangkan atau bahkan jika perlu mencari kegiatan sekaligus mendapatkan ilmu baru dengan bersekolah atau meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi akan membuka cakrawala pemikiran kita menuju jenjang yang kadang sulit terbayangkan.
Banyak sekali kegiatan sosial nirlaba ataupun kegiatan yang menjurus ke aktivitas bisnis namun menyenangkan yang ada di lingkungan terdekat ataupun yang digelar berdasarkan wilayah dari desa hingga tingkat nasional maupun internasional yang dapat memancing lagi motivasi untuk tumbuh dan bangkit dari keterpurukan. Meski semua tidak ada garansinya, karena garansi biasanya harus dibeli, dan tidak ada yang mau memberikan garansi secara gratis kecuali mungkin orang-orang yang terpilih dan memiliki pemahaman tentang dunia kehidupan secara berbeda dan tulus hati.
Kegiatan-kegiatan atau event dari brand-brand besar tidak selamanya untuk mencari keuntungan semata, namun biasanya memberikan ‘added value’ atau nilai tambah pada produknya untuk kemaslahatan masyarakat. Selain memberikan citra yang baik, juga memberikan ‘sesuatu’ hal nyata bagi masyarakat atau calon kustomernya yang tidak terbatas dalam bentuk hadiah, diskon, voucher ataupun keanggotaan.
Beasiswa adalah hal paling wajar yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi sasaran kegiatan brandingnya. Mencari sosok orang-orang cerdas untuk kemudian dibiayaai adalah hal paling masuk akal, namun ada juga yang mengambil ruang bagi kaum miskin. Sehingga tidak sedikit sebenarnya perusahaan-perusahaan yang tidak mempedulikan kecerdasan, namun bagaimana membantu kelompok miskin untuk bisa bangkit dari kesengsaraan ataupun kehidupan yang jauh dari bayangan orang-orang yang hidupnya bergelimang kesuksesan dan prestasi.
Mengikuti kontes-kontes ataupun lomba yang terbuka untuk umum, bagi siapapun yang mau mengikuti dan adu ketangkasan baik fisik maupun pikiran adalah salah satu jalan untuk mencari motivasi, karena tersedia bahan, konsep, alur dan bahkan sebuah tujuan nyata dari sebuah perencanaan logis dengan indikator bisnis yang bisa dipertanggungjawabkan. Dan ketika menang, hal tersebut ketika di publish akan menjadikan pemenangnya menjadi seorang figur yang benar-benar terlihat istimewa karena telah memenangkan sebuah pertandingan yang tidak bisa dikatakan ‘ringan’.
Meskipun perusahaan-perusahaan tersebut terbatas sekali ketika mengadakan sebuah event yang bersifat sosial karena harus sesuai dengan apa yang ada dalam akta pendirian perusahaan juga dibatasi dengan barang apa yang mereka produksi. Sebagai contoh saja semisal sebuah perusahaan mobil akan mengadakan lomba dengan topik dan konten yang mendekati dengan bisnis mereka. Datsun Rising Challenge misalnya, perusahaan Datsun sedang ingin meluncurkan produk baru Datsun GO yang dahulu ketika seratus tahun lampau mobil merk Datsun juga mengeluarkan mobil dengan nama sama yaitu Datsun GO dan pada seratus tahun lampau mobil Datsun inipun langsung bisa mengambil hati para calon konsumen pembeli mobil.
Meski kadang sulit dibayangkan bagaimana hubungannya ‘Datsun Rising Challenge’ dengan bagaiman caranya memotivasi diri sendiri lagi dari keterpurukan, kata kuncinya adalah ‘Challenge’ atau ‘tantangan’. Siapapun orangnya jika masih waras ketika menerima tantangan akan berani mencoba atau mengalahkan tantangan tersebut, bukan sekedar motivasi namun tiba-tiba saja keinginan survive-nya dan menang akan selalu menagih hati dan pikiran seorang insan.
Ada juga lomba-lomba dengan hadiah ataupun tantangan untuk mengikutinya yang bisa dikatakan adalah sarana untuk belajar gratis tentang bagaimana membuat perencanaan bisnis yang matang dan dapat dipahami orang lain, plus dapat tambahan modal ratusan juta serta hadiah produk mobil terbaru Datsun. Jika perusahaan mobil lain pastinya akan juga mengikutkan produknya untuk menjadi kebanggaan pemenang lombanya sebagai hadiah atau bonus karena keberhasilannya menaklukkan kisi-kisi dan jawaban-jawaban atas pertanyaan dan syarat yang ada dalam lomba atau kompetisi tersebut.
Jadi sepertinya iseng-iseng berhadiah adalah salah satu cara untuk membangkitkan motivasi kembali agar tidak berkepanjangan terpuruk dan berkarat. Karena karatnya motivasi dan semangat hidup bukan hanya akan membuat sedih si pemilik motivasinya tersebut namun juga orang lain dan teman-temannya akan merasa tidak enak hati karena selalu disuguhi dengan wajah kusut karena kehilangan motivasi dan semangat diri untuk meneruskan hidup.