Banyak iklan di TV yang mengajak untuk memilih salah satu calon Presiden, namun lagi-lagi tergelitik iklan #CariYangPas produk rokok yang kreatif dan kadang bikin cengar-cengir sendiri, pertama nggak paham, tapi kok ternyata ada konteksnya juga. Iklan 'cari yang pas' memiliki banyak arti, meski jika dikaitkan dengan Pilpres jumlah kepala tanpa wajah itu kebanyakan, karena saat ini hanya ada empat orang yaitu dua orang Calon Presiden dan dua orang Calon Wakil Presiden.
Kebetulan digambarkan di iklan Cari Yang Pas tersebut rambutnya hitam-hitam, mungkin karena segmennya untuk anak muda, atau bisa jadi dihubungkan dengan maraknya kampanye hitam yang saat ini menggerus prasangka dan membuat citra yang sudah baik menjadi harus dipikirkan kembali, apakah benar atau tidak, atau jangan-jangan tidak memilih Calon Presiden yang Pas.
Ada banyak waktu untuk cari presiden yang pas dengan cara mengecek program, visi misi dan strategi calon Presiden di website KPU, atau Video di YouTube, dan sering-sering saja mampir ke website resmi tim kampanye pemenangan calon Presiden. Pastinya lembaga negara seperti KPU memiliki alasan pasti dan tim pemenangan capres sudah cari yang pas serta yakin ketika mereka akan mendaftarkan calonnya, memiliki kapasitas dan layak menjadi pemimpin Republik Indonesia tersayang.
Saat ini, dalam suasana banjir informasi dari tim pemenangan Calon Presiden yang adu argumen, adu kreatifitas dan adu kelihaian mendapatkan hati para pemilih yaitu kita semua warga Indonesia. Adalah hak kita semua untuk cari yang pas di hati, logika serta harapan tentang Indonesia yang menjadi lebih makmur dan damai. Jangan harap mereka para Capres Cawapres akan memberi duit, karena para wasit Pilpres pasti sudah siap dengan sempritannya, dan berkata STOP.
#cariyangpas" height="567" width="500" />
Cari yang Pas
Tentu saja bukan #CariYangPas tentang kecocokan atau keserasian secara fisik antara dua Capres Cawapres namun bagaimana kita membayangkan ketika nantinya mereka terpilih, bagaimana kira-kira mereka bekerja, dan bagaimana mereka bisa masih memerlukan kita, warga kere yang tak terdengar namun suara dan pendapatnya bisa dipakai oleh seorang Presiden untuk mengatasi masalah di sekitar kita sendiri.
Pasangan Capres Cawapres tersebut juga sudah disiapkan dengan matang dan melalui filter yang bermacam-macam. Agar lebih enteng pikiran kita sebenarnya adalah bahwa harus meyakini keempat orang tersebut saat ini adalah para pangeran yang lolos dan menjadi manusia-manusia terbaik yang didukung banyak orang, dan bangsa ini harus memberikan cara agar semua orang tanpa kecuali dapat menunjuk dan cari yang pas untuk menjadi pemimpin kita selama 5 tahun kedepan, bukan dari persoalan-persoalan pribadi namun lebih kepada prestasi kerja, kecakapan dan keterampilan untuk bisa menjadi sopir sebuah gerbong kereta yang penumpangnya ratusan juta dengan segunung permasalahan yang sulit diselesaikan karena sudah menghasilkan banyak korban sejak masa-masa perjalanan Indonesia.
Tugas dan peran kita mudah, hanya #Cariyangpas" href="http://suryaden.com/rerasan/cariyangpas-itu-saja" target="_blank">#CariYangPas untuk menyelesaikan banyak masalah di negeri kita, seperti kemacetan, konflik perbatasan, kesehatan, pendidikan dan juga orang-orang Indonesia yang bekerja di Luar Negeri. Sebisa mungkin kita membaca sendiri, mengecek kembali program aksi siapakah yang bisa dinalar oleh orang awam, non politik seperti kita. Yang hanya bisa menerima siapa yang jadi Capres untuk kemudian memilihnya pada tanggal 9 Juli 2014.
Obrolan cari yang pas ini terjadi dimana-mana bahkan di sudut-sudut sawah, sudut-sudut pemukiman maupun di pasar bahkan di kuburan. Namun juga orang-orang terkenal, para Jenderal, pelaku bisnis, pekerja kantoran atau siapa yang berada di gedung-gedung ber-AC yang sejuk pun terkena dampak #CariYangPas ini. Mereka beradu pendapat tentang siapa dan apa yang menurut mereka adalah terbaik dari semua orang-orang baik dan berprestasi tersebut.
Mencari pemimpin yang pas diperlukan kepala dingin yang tidak mudah terpengaruh omongan-omongan yang tanpa dasar dan fanatisme. Sebaiknyalah Pemilihan Presiden hanya disangkutkan dengan strategi pembangunan dan strategi bagaimana membuat negara ini segera kaya secepatnya dengan cara-cara yang bisa dinalar dan dicatat dengan baik sehingga setelah selesai dikerjakan dapat segera dikumpulkan dan dinilai dengan mudah oleh kita semua.
Banyak sekali anekdot-anekdot segar yang lucu sebenarnya, namun akan terasa panas ketika sudah mendekati hari pemilihan. Berhati-hati dalam menyampaikan anekdot akan menjaga hati teman-teman yang mungkin memiliki pilihan dan sudah jatuh hati pada calon tertentu. Meski banyak juga yang pesimis dan sinis karena sakau informasi tentang adu citra capres dan mengatakan:
“Siapapun Presidennya, tutupen botolmu, tutupen oplosanmu, emanen nyawamu, mergane ora ono gunane, hokyaaa!!!”
Tidak terlalu terpikir memang ketika melihat iklan tentang orang berbaju flanel yang masuk ke ruangan tukang potong rambut, kemudian memilih berbagai jenis model rambut dengan wajah yang tak digambar, jadi aneh. Namun sepertinya memilih pemimpin adalah memilih penampilan negara kita yang digambarkan dengan rambut yang menjadi mahkota kita. Begitulah gampang-gampang sulit memang, iya kalau rambut lha ini memilih pemimpin negara tentunya juga hampir sama pusingnya dengan memilih model-model rambut yang tersedia di barber shop.
Jika memang sulitnya mendapatkan dan #CariYangPas untuk apapun adalah semacam mencari obat untuk menguatkan masa depan maka takaran unsur obat yang pas-lah dapat memberikan pengaruh bagi tubuhnya untuk bisa kembali berjalan dengan bugar, enteng, lincah dan membawa rejeki. Tidak ada gunanya mengusung Golput, itu bukan obat kata kakek.
Tidak ada jaminan para pemimpin bisa menyulap negeri ini jadi seperti surga. Pun tak ada jaminan dengan tidak memilih atau Golput akan mendapatkan perhatian dan nilai lebih, atau membuat banyak orang insaf. Justru kecerdasan memilih saat ini benar-benar diuji dengan hanya tersedia 2 pasangan capres-cawapres. Dukunglah negaramu untuk terus operasional dan berkiprah dimana kita bisa mendukungnya, cari yang pas sebagai pemimpinmu.