Minum kembang banyak diartikan sebagai perbuatan yang mendekati mistis. Namun apakah benar begitu? toh teh seperti yang kita minum setiap hari ada bunga atau kembang melati yang menyertainya.
Jakarta atau Batavia memang sebuah kota yang entahlah. Batavia yang asalnya dari kata Batavieren di namakan dari bahasa Belanda dan oleh orang Belanda pula.
Barangkali memang kata ‘rakyat’ mengarah pada orang ‘ndeso’, ‘bodoh’, ‘pemalas’, ‘pencari kerja’, ‘pengangguran’ ataupun lainnya yang memiliki makna bukan pejabat, penguasa, akademisi ataupun priya
Hidup akan selalu bertambah berat, sepertinya itu rumus kehidupan. Seperti kasus BBM Pending saja, beban selalu akan bertambah sementara jasmani semakin menurun kekuatannya.
Puncak hukum adalah kekuatan politik. Puncak kekuatan politik adalah power kekuasaan. Power kekuasaan adalah senjata dan rakyat terlatih yang bisa memainkannya. Puncaknya adalah harmoni kekuatan yang bisa menyatukan rakyat terlatih dengan yang tidak terlatih, baik punya otak ataupun hanya tenaga. Harmoni tersebut adalah sistem.
Rupanya negeri begajul memang tidak pernah damai dan sentosa. Berita hoax kadang bisa membuat panas telinga, dan siapa yang tidak kaget dengan pemberitaan seperti itu. Seorang punggawa negeri yang memiliki bidang pekerjaan dalam pengawasan seluruh aspek pembangunan dan aparaturnya, ditampilkan dalam sebuah berita mirip wawancara, blak-blakan apa adanya dengan kata-kata seperti yang diucapkan orang biasa ketika marah atau kepada teman sekolahnya.
Politikus negeri begajul itu memang sangat jenius, terutama seorang politikus yang pernah berkuasa dengan diawali sebuah masa sulit, dan dengan teganya membunuh dan membantai sekian juta jelata hingga politikus lawannya. Belum ada yang berhasil mengotak-atiknya meskipun sudah berganti rejim penguasa. Meskipun beliaunya sudah mangkat dan turun jabatan setelah didemo ribuan mahasiswa pada beberapa tahun yang lalu. Hebat dan cemerlang memang, mampu membius jutaan rakyat dan orang pintar di negeri penuh begajul itu. Namun memang nyawa bayarannya ketika berani mengatakan tidak kepada penguasa pada saat itu, bahkan yang menjadi alat negarapun bisa dengan leluasa untuk dar-der-dor seenak perut sendiri.