Setelah membuka dengan niat dan doa, kemudian pelaksanaan dengan diawali dengan basmalah dan takbir, sesungguhnya ini adalah kiasan atas semua pelaksanaan kegiatan keseharian kita, harus diawali dengan niat dan tidak melupakan sang pemilik kemutlakan Allah SWT. Skill seperti ini haruslah selalu dingat dan selalu disampaikan kepada para penerus kehidupan agar selalu terjaga dan selamat hingga akhir.
Sangatlah suram dunia kita ketika seluruh energi dan sumberdaya itu dibajak atas nama hak cipta dan lain sebagainya karena dalam ketauhidan dan kebersatuan semua akan dikembalikan kepada sang khalik pemilik awal dan akhir. Meskipun begitu permakluman masih dapat digelar dalam kerangka toleransi hidup bermasyarakat dan berdunia ria, dengan memisahkan logika manusia dan logika tuhan yang kadang memang bertentangan karena otak dan kemampuan manusia yang tidak sampai.
Sulit untuk mengakui bahwa kita bisa karena meniru, tak ada yang murni di dunia ini, sejak kecil selalu diberikan pendidikan dan ajaran-ajaran yang melekat hingga akhir hayat hingga kadang lupa bahwa itu adalah proses belajar, bahkan proses yang tersulit adalah proses pengakuan, mengaku bahwa ada yang lebih tinggi daripada ego dan superego bikinan diri sendiri.
Kehidupan ini bagaimanapun juga hanyalah untuk mencari sangkan paraning dumadi, dimana dan untuk apa kita dijadikan sebagai manusia, hingga tingkat ksesmpurnaan kita sebagai manusia, ya manusia insan kamil yang sempurna, sempurna sebagai manusia dalam kemanusiaannya. Seperti apa itu dalam angan kita sudah membayangkan yang sulit-sulit dan ideal, namun semua ajaran agama mengajarkan itu, hanya kitaah mungkin yang sulit untuk mentafsirkan dan mentransferkan dalam sebuah file yang bisa di eksekusi secara tepat dan cepat.
Secara pengkotakan dalam profesionalisme selalu saja terbentang hamparan luas nuansa didalamnya namun dalam kotak keilmuan yang berbeda-beda, yang kadang satu sama lain berbeda namun dalam kemutlakan tasawuf hal demikian tidak benar adanya, ketika dipuncak kotak profesionalisme kita akan menemukan guratan-guratan tautan satu sama lain yang mengarah pada satu titik yaitu sebuah kesempurnaan.
Kadang orang-orang tolol itu berkata bahwa kasampurnaning ngagesang - kesempurnaan kehidupan adalah setelah kita mati, karena sudah selesailah tugas kehidupan duniawi kita. Betapa naif sekali mereka mengartikan keterbatasan sebagai ketidakterbatasan, celakalah orang yang masih bergelayut dengan keterbatasan sebagai garis finish, karena kesempatan menuju ketakterbatasan adalah sangat terbuka lebar bagi yang berkemauan dan mau berfikir. Bahwa betapa sang khalik memberikan kemampuan yang sangat dahsyat kepada ciptaannya yang berspesies manusia.
Dengan takbiratul ihram 'Alloohu akbar' semoga apa yang akan disunikkan dalam postingan-postingan ke depan akan memberikan arti dan manfaat bagi segenap para pembacanya di dunia maya ini untuk dapat ditranliterasikan menjadi promosi dalam kedamaian untuk mencapai kesempurnaan dalam kehidupan dan kemanusiaan, agar selamatlah alam semesta beserta seluruh isinya 'avignam jagad samagram', amin.