inklusi

 

difabel, inklusi dan kenyamanan

Pernahkah terpikir bahwa ketika melihat kakek nenek kita yang renta, ibu-ibu yang sedang hamil, anak-anak sekolah bahkan kita sendiri yang kesulitan untuk menyeberang jalan.

 

Analisis Kritis Diskriminasi terhadap Kaum Difabel

Salah satu tanggung jawab yang penting bagi kaum cendekia, apakah yang berada di birokrasi, akademisi, maupun kalangan LSM, pada dasarnya adalah mendorong terjadinya perubahan sosial menuju tatanan dan relasi sosial yang mendasar, baru dan lebih adil.

 

Autis, Difabel, Inklusi

Autis, terserah mau didefinisikan seperti apa itu bukan urusan . Karena toh semuanya tidak ada pengaruhnya pada yang mengalaminya. Meski kata para ahlinya ada yang mengatakan sebagai "The Einstein Syndrome" ataupun "The orang Jenius Syndrome" dan lain sebagainya namun bagi pelakunya dan orang tuanya toh itu juga tidak penting, karena yang penting adalah penangannya atau lebih penting lagi adalah mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi. Sebab namanya pencegahan lagi-lagi kata orang-orang pintar itu adalah lebih baik, sebagaimana strategi bertahan yang terbaik adalah menyerang, memang begitu ya, karena sudah terlalu banyak orang pintar yang menganalisa dan urun pendapat yang nantinya menjadi sebuah buku atau penguatan modal kehidupan lainnya. (lmao) Masih untung tidak ada pungutan pajak untuk penyakit atau terapi untuk menyembuhkan secara eksplisit, namun terbukti juga bahwa aktifitas untuk menyembuhkan dan terapi memang dipajaki. Dan betapa segala macam penyakit itu memang sebuah komoditi, tidak peduli yang terkena adalah anak autis, orang tua, orang kecelakaan, orang mau meninggal dan lain sebagainya. Meski kadang ada tuduhan bengis kepada tembakau dan nikotin sehingga harus ada fatwa maupun peraturan daerah yang melarangnya, toh pajak cukai tembakau pun dipalsukan, atau tetap diproduksi. Ada juga yang mengharamkan kegiatan dengan uang dari hasil rokok, atau produsennya, namun sebagai gantinya adalah uang yang dihasilkan dari keuntungan menyembuhkan orang dengan lembaga yang semakin hari semakin banyak dan mewah-mewah gedungnya, opo tumon. (angry)

Atas