Sosial Media atau Pencarian?

 

Sosial Media atau Pencarian?

Bagaimana menggunakan internet?

Sudah banyak tulisan tentang sosial media maupun cara mencari di internet. Cari saja di Google. Googling pernah menjadi simbol dan model cemoohan bagi orang yang kebingungan, tentang menggunakan internet dan bagaimana belajar secara swadaya menggunakan internet  yang di batasi maksimal layar resolusi monitor di depan mata. Mungkin itu sudah lampau, bagaimana Google menjadi pemegang peranan penting dalam menggunakan internet untuk mencari artikel yang diperlukan. Kemudian muncul sosial media. Kedua hal ini mungkin berjalan beriringan, karena internet adalah teknologi informasi yang menjembatani bagaimana manusia berkomunikasi.

Kebebasan berinformasi

Informasi adalah hal yang melekat pada setiap individu. Bagaimana individu bisa menterjemahkan informasi menjadi hal berguna bagi dirinya adalah pelajaran mendasar dan kemampuan dasar sebagai manusia untuk mempertahankan hidup. Informasi lama kelamaan akan menjadi hak dasar yang siapapun boleh menerima dan mengaksesnya. Pada dasarnya siapapun boleh memberikan informasi dan menerima informasi. Hal ini menjadi perdebatan besar ketika pada akhirnya informasi menjadi terbatas, difilter dan menimbulkan salah paham atau menyerang satu sama lain.

Informasi menjadi hal yang bermakna lain ketika berada di ranah bisnis dan politik. Sehingga, internet tak luput dalam keranjang besar permasalahan informasi, meski pada awalnya internet adalah untuk menjembatani dan bagaimana akses informasi menjadi murah. Banyak kasus dan masalah yang dialami individu ketika berinformasi, terutama ketika berkaitan dengan korporasi atau kritik terhadap produk politik ataupun layanan kelembagaan. Sementara peraturan yang ada adalah untuk menjaga agar tidak menabrak larang namun tidak ada solusi ketika hal tersebut secara tak sengaja terlanggarkan, yang muncul kemudian hanyalah kasus dan hukuman.

Sosial media membawa perubahan

Sosial media membawa perubahan masif dengan aplikasi yang memudahkan pengguna. Seperti twitter dan facebook yang malah diiklankan oleh para provider selular juga bundling dalam layanan selular-selular maupun handheldnya sendiri. Mulailah semua melirik dan berlomba-lomba dalam sosial media. Seiring dengan booming penggunaan sosial media yang katanya akan mengubah internet. Ada pemikiran bahwa SEO dan mesin pencari akan berubah total dan cenderung ke aktifitas klik dan marketing akan berjalan sebagaimana orang yang menawarkan produk door to door, dalam paper , Search Engine Strategies Advisory Board chair Mike Grehan mengatakan,

“End users who previously couldn’t vote for content via links from web pages are now able to vote for content with their clicks, bookmarks, tags and ratings. These are very strong signals to search engines, and best of all, they don’t rely on the elitism of one website owner linking to another or the often mediocre crawl of a dumb bot.”

Sosial media membumbung membawa harapan yang teramat besar karena bisa berhubungan langsung dengan teman atau kustomer. Para penyedia sosial media pun melansir laporan-laporan tentang penggunaan layanannya yang cukup mencengangkan seperti dan " href="http://blog.twitter.com/2011/03/numbers.html">Twitter. Pada tahun 2010 menambahkan Facebook Like pada hasil pencariannya seperti ditulis di  dan .

  • Social media, by definition, is the creation and exchange of user-generated content (UGC). Consumers have consistently indicated that the UGC with the greatest impact on their buying behavior is customer reviews. Google values keyword-rich, publicly available UGC and incorporates it into search engine results and into Google properties like Shopping and Hotel Finder.
  • Google constantly innovates the user experience, and incorporated the UGC (a.k.a. social content) consumers rely on to make a purchase decision more than a year ago.
  • Google’s Search Engine Results Page (SERP) has changed radically, as have the company’s other properties, which are now fueled by UGC/social.

Sumber:

Pada awalnya Blog + microformat dan Blog + Sosial media akan menghasilkan SERP yang tinggi, dan memberikan tambahan data User Generated Content pada hasil pencarian Google, bandingkan:

  1. Hasil pencarian Google sebelum integrasi sosial media, Januari 2010:
    samsonite
  2. April 2010, Google menambahkan review pada hasil pencarian, dan penambahan sidebar kiri yang berimplikasi banyak di SEO:
    Google + reviewer 
  3. Microformat membawa efek dramatis pada hasil pencarian Google
    hotel 
  4. Hasil Pencarian Bing
     

Google vs Bing vs Twitter vs Facebook

Entah apa yang mereka lakukan. Namun kita bisa melihat ada satu portal besar yang hilang yaitu Yahoo!!!. Terlihat jika kita menggunakan fasilitas Twitter dan Facebook, di sana ada fasilitas untuk menghubungkan akun secara mudah. Dan sudah di ketahui bahwa mesin pencarian di facebook di dukung oleh Bing, demikian juga malah Yahoo. Mesin pencari akan memasukan data sosial media dalam hasil pencariannya seperti yang dilakukan dan . Bing melakukan sudah cukup lama seperti terlihat di artikel

Meskipun banyak artikel yang mengatakan bahwa Bing lebih baik dalam melakukan pencarian daripada , seperti tulisan .   berupaya memerangi hasil pencariannya agar hanya mendapatkan konten bermutu dengan algoritma Panda-nya. Dan berupaya membuat hasil pencarian yang lebih manusiawi, memperhitungkan + nya  dengan model pencariannya :

Hasil Pencarian Google, meskipun sudah sign out, yang membuat Twitter gila:

hasil pencarian music

Hasil pencarian Google tentang Facebook:

facebook on google

 

Google tak lagi mengindeks tweet, atau '@'

Pernyataan Twitter atas, hasil pencarian Google yang hanya mengindeks Google +, membatasi yang lainnya.

For years, people have relied on Google to deliver the most relevant results anytime they wanted to find something on the Internet.

Often, they want to know more about world events and breaking news. Twitter has emerged as a vital source of this real-time information, with more than 100 million users sending 250 million Tweets every day on virtually every topic. As we’ve seen time and time again, news breaks first on Twitter; as a result, Twitter accounts and Tweets are often the most relevant results.

We’re concerned that as a result of Google’s changes, finding this information will be much harder for everyone. We think that’s bad for people, publishers, news organizations and Twitter users.

Sumber :

Reaksi lainnya atas Google yang menjadi antisosial, adalah dari FTC - Federal Trade Commission dan Danny Sullivan, founder Search Engine Land, website yang melaporkan perkembangan tentang search engine marketing dan optimisasi. Dalam posting blognya pada 11 januari 2012. Bahwa hanya memasukkan penilaian Google + dalam hasil pencarian Google adalah sesuatu yang tidak fair.

The wide-ranging Federal Trade Commission investigation into Google’s potential anti-competitive practices has been expanded to include its Google+ social networking service, according to citing “people familiar with the situation.”

The news is likely to please critics like the Electronic Privacy Information Center (EPIC), which earlier this week called . Besides EPIC, , have questioned whether the new features .

Google in June of last year acknowledged the probe by the FTC. Though the agency has never specified the scope of the investigation, it was reportedly focused on the company’s search business — trying to determine whether the search behemoth was somehow unfairly exploiting its dominance in the sector.

Google declined to comment about the widening of the probe, according to the Bloomberg report.

Sumber:

Sosial Media dan Hasil Pencarian

Sosial media memang memiliki pengaruh dalam hasil pencarian. Namun toh setiap orang memiliki keterbatasan dalam bersosial media, entah karena waktu dan yang jelas, juga dibatasi oleh penyedia layanan sosial media sendiri. Semoga hal ini tidak membatasi orang untuk berlatih menulis untuk mengisi konten-konten baru yang tidak harus bagus-bagus namun memberi impak informasi yang jelas, bertanggung jawab dan tidak sensitif komplain. Karena mungkin menurut robot dianggap unik namun oleh sosial media akan berbeda apalagi ketika berjejaring dan berkelompok dengan mata tertutup. Jadi kebebasan berekspresi memiliki tantangan yang lebih ruwet dalam teorinya, namun tidak ada apa-apanya ketika di praktekkan. 

Piramida di bawah ini cukup membuat lega, karena gaya penulisan tradisional masih relevan dan masih di hargai oleh berhala yang bernama 'Search Engine'. 

SEO piramid

 

via [ Via , ,, , , , , ]

Atas