Memilih Presiden bukanlah hal yang sulit. Meskipun syarat-syarat untuk memilih presiden harus dilalui. Seperti harus ada calon presidennya, terdaftar sebagai calon pemilih yang diakui dan sah menurut panitia pemilihan presiden. Setelah itu cara memilih presiden adalah hal yang sangat mudah dan menyesuaikan dengan aturan-aturan yang ada dan disepakati oleh yang berhak menyepakatinya.
Pemilih presiden sebaiknya mengenal calonnya dengan baik. Mengetahui dengan baik apa maksud calonnya untuk menjadi presiden, apakah untuk membayar hutang, mencari pekerjaan, melindungi diri dari dakwaan kekerasan dan kesalahan masa lampau, atau mau berusaha membayar kesalahan masa lalunya dengan menjadi presiden, benar-benar orang yang bersih dan layak jadi presiden menurut intelegensi pemilih, dan sebagainya hingga apakah calon presiden tersebut kira-kira bermakna untuk mengisi kekosongan kehidupan pemilihnya yang kebanyakan pengangguran dan tidak jelas.
Menjadi Presiden Indonesia saat ini sanggat menggiurkan, contohnya yang paling anyar adalah disediakannya pesawat kepresidenan khusus yang dibeli untuk digunakan presiden namun sayangnya hanya satu, sehingga kalau rusak atau ngadat maka jadwal presiden harus kacau dan atau menyewa pesawat untuk dapat bepergian. Memang sekarang calon-calon presiden harus sudah terlatih untuk naik pesawat agar tidak mudah mabuk di pesawat sehingga dikhawatirkan mengganggu pekerjaannya atau gagal perundingan internasional dan kalah gara-gara jetlag.
Tidak perlu memilih orang yang terlalu cerdas untuk dipilih menjadi presiden, caranya dengan melihat apakah calon presiden tersebut selalu berada di luar ruangan atau berada di dalam ruangan untuk menulis atau membuat jurnal kepresidenan. Orang yang berani berhadapan dengan rakyat kecil dan mengobrol dengan santai adalah presiden dambaan karena bisa menjadi hiburan dan bukti bahwa tidak ada hambatan komunikasi dengan rakyatnya. Tidak terlalu banyak moderasi dari para pembisik presiden yang memiliki proyek trilyunan rupiah yang seharusnya masuk ke kantong rakyat namun dialihkan ke bank luar negeri dan uangnya muter-muter kesana kemari dan masuk ke kantong para pembisik dan pengusaha suara atau partai.
Demikian begitu mudahnya cara memilih presiden, jangan sampai keliru mencoblos knalpot, karena bisa jadi knalpot tersebut masih panas.