Amprokan 'Temu' Blogger dalam rangka HUT kota Bekasi ke 13 yang berlangsung pada 6 - 7 Maret 2010, mengangkat tema 'Bekasi yang lebih hijau, cerdas, sehat dan ihsan' dimeriahkan oleh kehadiran 300an blogger seluruh Indonesia baik blogger berbasis komunitas maupun yang datang dengan semangat pribadi dan kebersamaan. Perhelatan ini diwarnai dengan kopdar dan senda keceriaan ala blogger yang pertemuannya lebih sering dilakukan di dunia online, sehingga memiliki kesan yang sangat mendalam terutama ketika bertemu dengan sahabat-sahabat dari wilayah Indonesia yang secara geografis sangat berjauhan dan hanya dengan acara-acara semacam ini mereka bisa bertemu secara offline.
Komunitas Blogger Bekasi atau Be Blog sebagai mesin acara Amprokan Blogger ini dengan sangat serius memberikan gambaran akan Kota Bekasi dan permasalahannnya yang dikemas dengan sangat santai dan mengena, meski memang hanya sekilas, karena waktu yang hanya tidak sampai dua hari tentunya para blogger juga harus berpikir keras untuk bisa memberikan sumbang saran ataupun sekedar paparan tentang kesan dan ketertarikan khusus yang dipadatkan dalam acara 2 hari tersebut.
Cukup membanggakan ketika sebuah Komunitas Blogger dapat mengangkat dan mecoba memberikan sumbang saran kepada kota tempat bernaungnya sebagaimana tag dan keyword untuk live blogging contest perhelatan ini yaitu "Bekasi Bersih Partisipasi Blogger". Beruntunglah setelah beberapa hari yang penat dan berat sebelumnya masih bisa mengikuti kegiatan Amprokan Bloggerdi Kota Bekasi, hanya dengan bekal niat untuk beranjangsana dan bertemu dengan rekan-rekan blogger sajalah berani membulatkan tekad untuk menuju Anjangsana Amprokan Blogger di KotaBekasi.
Setelah masih juga dihajar dengan kejadian ketinggalan kereta sebab tiket dan niat kebersamaan dengan rekan-rekan Komunitas Blogger Bengawan sudah direncanakan sejak beberapa hari sebelumnya. Belum cukup sampai disitu pada kereta Gajayana yang menuju ke Jakarta pun tidak berhenti di stasiun Kereta Api Bekasi, plus tempat duduk nomor 13A yang letaknya dibelakang sendiri dan hanya satu kursi sendirian pula (lmao).
Sehingga ketika pagi-pagi kereta Gajayana itu langsir di Jatinegara, maka tidak ada alasan lain untuk kembali menuju ke Stasiun kota Bekasi. Sebuah kota yang sedang melaksanakan acara ulangtahun ke 13 juga, bersama ini juga saya mengucapkan "Mangayu Bagyo 13 tahun Ambalwarsa Kota Bekasi, Jawa Barat". Meski harus naik ojek dari stasiun Bekasi ke Asrama Haji yang membingungkan semua orang karena ketidaktahuannya, jadi ya acara pertama adalah keliling kota Bekasi dengan celingak-celinguk mencari spanduk dan lokasi Amprokan Blogger. Meski pesan dari panitia di Facebooksangat jelas, namun ternyata bisa hancur ketika bertemu dengan ketidaktahuan pelaku transportasi.
Sangat kelihatan persiapan serius pihak panitia Temu Blogger, dengan lokasi dan suasana Asrama haji yang rapi dan bersih, terlihat di depan sana para peserta Amprokan sudah berjajar untuk bersiap-siap menuju bis masing-masing yang telah disediakan panitia. Kejutan pertama yang paling menyenangkan adalah bertemu dengan rekan-rekan nun jauh disana dari Komunitas BloggerBertuah Pekanbaru Riau, yang belum bernah terbayang maupun terpikirkan bertemu muka secara live. Tanpa babibu Ijo, Bang Ais, Bang Fiko dan Attayaya Zam, serasa langsung akrab saja meski selama ini hanya berinteraksi secara online dengan interaksi seadanya dari blog maupun facebook.
Terasa betul betapa dunia maya adalah bukan sekadar dunia menyampah namun bisa menciptakan persahabatan yang erat, bahkan tanpa pretensi, jikapun ada penjahat online kemungkinan besar itu adalah dari hasil pendidikan yang kurang berkualitas dan berkarakter di negeri begajul. Makin banyak saja partisipasi yang diperlukan untuk memperbaikinya, dan semoga partispasi blogger dapat memberikan sumbangan. Acara berlangsung dengan lancar, pertama kali kami berkunjung pada sebuah monumen perjuangan di dekat stadion markas Persipasi, yang rencananya akan dibangun menjadi stadion berskala Internasional kebanggaan Kota Bekasi. Dalam sebuah monumen yang indah ini dimana ada tonggak berjumlah 5 yang melambangkan Pancasila, tentunya kita akan teringat dengan Puisi Chairil Anwar di masa perjuangan para pendahulu kita:
Kami yang kini terbaring antara Kerawang-Bekasi tidak bisa berteriak ‘Merdeka’ dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda.
Yang tinggal hanyalah tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskanlah jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas kenyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Kerawang-Bekasi
Kemudian rombongan Amprokan Blogger sesuai tag nya Bekasi Bersih Partisipasi Blogger, menuju Bantar Gebang, sebuah lokasi tempat pembuangan sampah yang tidak terbayangkan luasnya, maklum sampah dari kota metropolitan Jakarta semuanya bernaung disini, menunggu hingga berubah menjadi benda lain yang berguna jika bisa. Di Bantar Gebang pun ada dua sasaran yang dikunjungi, pertama adalah HIKPIB, sebuah organisasi dan UKM terbaik di Bekasi yang memproduksi boneka.
Jangan salah, boneka disini dikerjakan dengan alat yang modern, sehingga bisa memproduksi boneka secara massal, dan tentunya dengan hasil berkualitas tinggi. Semoga UKM-UKM di Bantar Gebang cepat berkembang dan bisa mendesak pasar internasional dengan produksi Boneka yang keren-keren seperti yang dihadiahkan pada para peserta Amprokan. Lebih menarik lagi adalah niatan positif Pemerintah Daerah Kota Bekasi baik Dinas Kebersihan terkait maupun dinas-dinas yang lain untuk mendukung protokol Kyoto, dalam usaha pengurangan polusi dan pemanasan global.
Dengan cara mengupayakan dan mengurangi emisi gas metan, secara gas metan diolah menjadi energi listrik, meski masih sedikit, namun sehubungan dengan kekurangannya pasokan energi listrik di negeri ini, hal ini sangat patut di acungi jempol. Dimana sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui, namun semoga saja hal ini bisa diteruskan dengan baik.
Sebenarnya jika melihat luasan tanah TPST tersebut, selain pengolahan limbah, juga pusat listrik tenaga surya dapat dikembangkan, toh.. dihamparan sampah yang hingga bergunung-gunung itu hanya beberapa saja tumbuhan yang ada. Sinar matahari bisa menjadi energi yang sangat menjanjikan, bahkan mungkin selain untuk memeras metan hingga menjadi energi listrik, panas itu sendiri harus dimanfaatkan secara maksimal. Jangan sampai energi panas matahari terbuang sia-sia. Jadikan TPS Sumur Batu sebagai ladang energi alternatif paling bermanfaat.
Setelahnya rombongan Temu Blogger bersama-sama dengan lima bus yang disediakan panitia Temu Blogger Bekasi, menuju Jababeka, sebuah kota yang dirancang khusus untuk sebuah perkotaan yang ramah lingkungan, disana ada banyak sekali gedung dan pusat-pusat industri, begitu ambisius dan angkuhnya laksana kota-kota di Amerika sana yang didesain hanya untuk itu. Menuju Presiden university untuk mendapat kuliah gratis dan makan siang, namun kopi yang selalu menjadi kekasih hati masih saja belum ada, sehingga harus beranjangsana dan mengamprok kesana kemari hingga mendapatkan sebuah warung kopi dadakan di pinggir jalan, untuk kemudian beberapa blogger itu berembuk tentang banyak dan banyak lagi, disambung lain kali aja lah... hihihi.. capek (lmao), tak lupa terimakasih pada Komunitas Blogger Bekasi.