ADHD itu istimewa

ADHD itu istimewa
 

ADHD itu istimewa

ADHD -Attention Deficit Hyperactivity Disorder- bermula dari temuan penelitian Prof. George F. Still, dokter di Inggris pada tahun 1902. Dia melakukan penelitian terhadap sekelompok anak yang menunjukkan suatu ketidakmampuan abnormal untuk memusatkan perhatian yang disertai dengan rasa gelisah dan resah. Anak-anak itu mengalami kekurangan yang serius 'dalam hal kemauan' yang berasal dari bawaan biologis. Gangguan tersebut dicurigai berasal dari sesuatu 'di dalam' diri anak dan bukan karena faktor-faktor lingkungan eksternal.

ADHD, di Indonesia dikenal sebagai gangguan pemusatan perhatian yang disertai gejolak hiperaktif. Sehingga disebutkan bahwa ADHD adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki masalah perhatian dan pemusatan konsentrasi terhadap kegiatan. Berawal dari masa kanak-kanak dan dapat berlanjut ke masa dewasa. Tanpa perawatan diduga ADHD dapat menyebabkan permasalahan serius baik di rumah, sekolah, pekerjaan, dan interaksi sosial di masyarakat.

Secara klinis ADHD diduga karena mutasi genetika pada sistem pengkodean neurotransmiter dan reseptor dopamin (D2 dan D4) pada kromosom 11p.

Namun apakah seperti itu, ADHD sebagai anak yang dilahirkan dengan kesulitan-kesulitan dalam belajar berkonsentrasi dan memiliki kekurangan dalam memusatkan perhatian. Jika kita berideologi sederhana normal-abnormal, maka kelebihan seseorang atau keistimewaan dapat dikategorikan sebagai abnormal dan menganggu, karena tidak normal.

Video di bawah menjelaskan dari seorang Stephen Tonti, seorang ADHD dalam menjelaskan apa itu ADHD dari sudut pandang pemiliknya. Dia mengatakan bahwa ADHD yang dialaminya adalah karena sulitnya menemukan hal menarik dalam belajar sehingga tidak ada hal yang menarik untuk diperhatikan secara hyperfocus.

Kebetulan saja Stephen Tonti mendapatkan guru yang pintar dan open mind. Guru tersebut bisa memahami kemauan muridnya. Bukan seperti guru pada umumnya yang hanya bekerja sesuai timeline kurikulum. Stephen menjelaskan bahwa ADHD adalah perbedaan kemampuan dalam berkonsetrasi bukan tidak tahu cara berkonsentrasi. Dan sebagai orang yang memiliki otak ADHD tetap bisa memahami apa biasanya dipahami orang lain, bukan pengganggu apalagi abnormal.

Lihat video Stephen Tonti, seorang ADHD yang memiliki multi talenta dan mengetahui cara mengeksplorasi apa yang menarik perhatiannya.

Atas