Kenali Gejala Infeksi Virus Korona dan Cara Mengatasinya

Kenali Gejala Infeksi Virus Korona dan Cara Mengatasinya
 

Kenali Gejala Infeksi Virus Korona dan Cara Mengatasinya

Sejak bulan Maret 2020, Indonesia telah positif virus COVID-19. Sampai saat ini, jumlah pasien yang dinyatakan positif virus korona pun semakin bertambah jumlahnya. Oleh karena itu, pemerintah berupaya menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna menekan persebaran virus yang bisa mengancam nyawa ini.

Coronavirus sendiri merupakan jenis virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi coronavirus telah menyebabkan ribuan orang meninggal di berbagai belahan dunia. Meski demikian, banyak pula pasien positif corona yang dinyatakan sembuh dari infeksi virus ini. Untuk itulah, semua masyarakat wajib mengenal berbagai gejala infeksi coronavirus agar bisa secepatnya memberikan penanganan jika mengalami gejala infeksi korona.

Gejala dan Cara Mengatasi Virus Korona

Pada dasarnya, gejala infeksi korona mirip seperti gejala flu. Seseorang yang terinfeksi korona, umumnya akan mengalami pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, batuk kering, hingga demam. Suhu tubuh bisa lebih dari 38 derajat Celcius. Selain itu, infeksi korona juga akan menyebabkan penderita mengalami sesak napas.

Pada beberapa kasus, infeksi korona juga bisa menyebabkan beberapa gejala lainnya, meskipun ini cukup jarang terjadi. Beberapa gejala tersebut diantaranya adalah diare, ruam di kulit, konjungtivitas, hingga berkurangnya kemampuan untuk mencium bau atau mengecap rasa. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi infeksi coronavirus? Berikut penjelasannya:

  1. Perhatikan Kondisi Kesehatan Tubuh

    Menjaga kesehatan tubuh pada masa pandemi coronavirus seperti sekarang ini telah menjadi suatu kewajiban. Jaga jarak dengan orang lain, mengenakan masker saat keluar rumah, serta rajin mencuci tangan merupakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan coronavirus.

  2. Kenali Gejala Infeksi Coronavirus

    Gejala coronavirus memang tidak boleh diabaikan. Hal ini bertujuan agar pasien bisa segera diberi pertolongan yang tepat jika telah dinyatakan positif coronavirus. Oleh karena itu, pastikan untuk mengenali gejala-gejala infeksi virus korona. Jika mengalami gejala yang mirip dengan coronavirus, maka segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat.

  3. Hubungi Tim Medis

    Apabila muncul gejala demam, sakit tenggorokan, sesak napas, dan beberapa gejala lain yang mirip infeksi coronavirus, maka jangan menunda-nunda untuk segera melakukan pemeriksaan ke tim medis. Gejala ini tidak boleh diabaikan. Tim medis akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan apakah pasien positif terjangkit coronavirus.

    Jika kondisi pasien masih cukup sehat, biasanya tim medis menyarankan untuk melakukan karantina mandiri di rumah selama minimal 14 hari. Namun, apabila kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dirawat di rumah, maka pasien tersebut akan diisolasi di rumah sakit dengan pemantauan dokter hingga hasil tes swap keluar.

  4. Patuhi Aturan Isolasi Mandiri

    Jika dokter lebih menyarankan untuk melakukan karantina mandiri di rumah, maka patuhi semua aturan yang diberikan selama masa isolasi. Berada di rumah saja selama minimal 14 hari sangat penting untuk mencegah adanya penyebaran coronavirus ke orang lain. Menerapkan pola hidup bersih di rumah juga penting untuk mencegah kemungkinan penularan corona virus ke anggota keluarga yang lain.

  5. Penuhi asupan nutrisi dan perbanyak istirahat

    Selama menjalani masa karantina, sangat penting untuk memperbanyak waktu beristirahat serta memenuhi kebutuhan asupan nutrisi. Istirahat dan mengonsumsi makanan yang bergizi sangat baik untuk mendukung pemulihan tubuh dari serangan berbagai penyakit, termasuk infeksi coronavirus. Minum air putih yang banyak juga perlu dilakukan agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.

Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi virus korona. Jika selama masa karantina mandiri, terjadi gejala yang lebih parah seperti demam tinggi dan sesak napas, maka segera hubungi tim medis atau bisa konsultasikan online melalui aplikasi Halodoc.. Dokter akan melakukan tindakan atau memberi resep obat apa yang perlu untuk dikonsumsi sesuai kondisi penderita. Misalnya obat pereda demam serta nyeri.

[ Gambar oleh Ryan McGuire dari Pixabay ]

Atas