Willybrodus Surendra Bawana Rendra, penyair besar yang lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun. Rendra dikenal dengan banyak julukan misalnya Burung Merak dan banyak lagi. Iwan Fals pun menyanyikan lagu untuk Rendra yang syairnya mengatakan 'Si mata Elang dari Yogyakarta'. Sebagai seniman khususnya penyair Rendra memiliki perenungan dan riset tersendiri terhadap Indonesia.
Bukan hal menarik lagi ketika berbicara politik saat ini memang, apalagi dengan banyaknya kasus video syur yang menimpa para anggota wakil rakyat, selain korupsi yang sudah tidak mengherankan lagi. Biarlah sampai uang negara habis dikorupsi orang-orang itu, rakyat harus mulai berfikir ke depan untuk tidak tergantung pada negara. Meski harus membayar pajak secara normatif, namun nanti pasti ada saja jalan untuk membuat mereka itu sadar.
Tidak penting dan menarik lagi urusan berbau politik, lebih menarik mendengar dan mencoba refleksi sedikit dari penyair Rendra yang memiliki wawasan yang didapatnya entah dari mana. Karena saat ini kita merindukan bagaimana bangsa ini bisa menjadi jaya dan memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan. Bukan harus selalu kalah dalam perundingan-perundungan internasional seperti kambing congek. Atau sesat pikir dimana orang yang memiliki upaya untuk hdup dan memiliki rumah harus berhadapan dengan korporasi yang sebenarnya bisa membeli lahan di tempat lain.
Cukup menggelitik ketika Rendra mengatakan tentang lembaga riset atau sekolah yang mengajarkan tentang riset ilmu pengetahuan. Bagaimana ketidak adilan dalam pembuatan regulasi tercipta dan sejarahnya. Playlist video YouTube dari ChildUnderground cukup menyenangkan untuk dilihat sebagai referensi pandangan yang berbeda tentang apa yang terjadi saat ini.