Tragedi Ahmadiyah Tragedi Kebhinekaan Indonesia

 

Tragedi Ahmadiyah Tragedi Kebhinekaan Indonesia

Dengan membawa lilin, semangat dan kecintaan kepada negara Republik Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, para aktivis Hak Asasi Manusia dan pemerhati perdamaian kerukunan bangsa dan umat beragama di Indonesia itu berkumpul. Menyatakan rasa duka atas tragedi berdarah yang dilakukan sekelompok manusia yang sudah tidak memiliki hati dan nurani sebagaimana manusia pada normalnya kepada puluhan jamaah Ahmadiyah di dusun Peundeuy Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten yang melakukan tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM hingga mengakibatkan tewasnya 3 orang Jamaah Ahmadiyah beserta puluhan lainnya yang luka-luka, belum lagi trauma mendalam yang akan dihadapinya hingga tutup usia nanti.

Betapa terluka hati nurani bangsa ini, dengan kondisi banyaknya kabar bencana, ditambah dengan dicorengnya nilai-nilai harkat kemanusiaan yang oleh para founding father bangsa ini dituangkan dalam naskah Pancasila dan Konstitusi dasar pegangan dan jaminan kehidupan berlangsungnya cita-cita luhur berbangsa dan bernegara.

Kota Jogja yang sejak sore diguyur hujan tidak mengurangi semangat untuk aksi solidaritas ini, berbagai orasi, sholat gaib untuk korban tragedi kemanusiaan Cikeusik hari Minggu tanggal 6 Februari 2011, dan pernyataan sikap dapat berlangsung lancar dan selesai kira-kira jam 20.30 WIB, dari awal acara yang dimulai pukul 19.00 WIB. Berbagai lontaran rasa luka dan tuntutan kepada pemerintah yang dirasa sudah terlalu banyak membohongi khalayak ramai, karena bagaimanapun tidak bisa para aparat tersebut menghindar dengan membuat pernyataan bahwa tidak membiarkan peristiwa itu terjadi karena terbukti pelecehan konstitusi dan pelanggaran HAM yang bengis terjadi dan dengan korban yang nyata serta terjadi disiang bolong. Ironis ketika di Ibukota Jakarta ada pertemuan antar umat beragama, serta Indonesia menjadi tuan rumah adanya pertemuan kerukunan antar umat beragama, sebuah event internasional yang patut dibanggakan oleh yang bisa bangga karena mendapatkan citra baik di mata dunia, dan tentunya kita semua tahu siapa paling getol membangun citra demi melangsungkan kekuasaannya, ironis dan sangat MEMALUKAN!!!.

Solidaritas Jogja untuk Ahmadiyah

Berikut kutipan pernyataan sikap SOLIDARITAS YOGYA UNTUK AHMADIYAH tanggal 7 Februari 2011, dibacakan di bawah Tugu 'Pal Putih' lambang kota Yogyakarta Hadiningrat, saksi ribuan peristiwa pernyataan sikap demi kebaikan Republik untuk menjaga bangunan negara yang kokoh dan bermanfaat bagi warga negaranya. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang entah mengapa terasa sangat menggetarkan jiwa, meski raungan kendaraan bermotor serta kesibukan kota Yogyakarta bersliweran diantara kami semua, demikian di bawah ini kutipannya:

Pernyataan Sikap

SOLIDARITAS YOGYA UNTUK AHMADIYAH

Berkaitan dengan penyerangan terhadap Jamaah Ahmadiyah di Kampung Peundeuy yang telah menewaskan 3 orang dan melukai puluhan orang di Kecamatan Cikeusik, Kapubaten Pandeglang, Propinsi Banten, 6 Februari 2011 kemarin, kami menyatakan:

  1. Mengutuk keras aksi penyerangan dan pembunuhan tersebut sebagai tindakan biadab dan anti kemanusiaan
  2. Kejadian ini menunjukkan bahwa pemerintah SBY tidak mampu melindungi hak-hak asasi warga sebagaimana diamanatkan oleh kontsitusi
  3. Menuntut kepada pemerintah untuk mengusut tuntas dan menyeret pelaku ke pengadilan
  4. Menuntut pemerintah untuk menertibkan kelompok-kelompok pelaku kekerasan
  5. Meminta kepada media untuk lebih menunjukkan keberpihakan pada hak-hak asasi warga yang dilanggar secara sewenang-wenang
  6. Kasus kekerasan yang berulang terhadap Ahmadiyah menunjukkan bahwa SBY telah berbohong ketika menyatakan tidak ada pelanggaran HAM berat di Indonesia
  7. Meminta kepada Komnas HAM untuk melakukan investigasi pelanggaran HAM terkait kekerasan terhadap Ahmadiyah
  8. Demikian pernyataan ini kami buat demi tegaknya konstitusi dan Bhinneka Tunggal Ika

    SOLIDARITAS YOGYA UNTUK AHMADIYAH

    SOLIDARITAS YOGYA UNTUK AHMADIYAH

    Menjadi sangat menyakitkan bagi sanubari bangsa ketika dengan jelas mengetahui bahwa lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diciptakan oleh seorang Ahmadi bernama W.R. Soepratman. Sangat menyedihkan ketika jasa-jasa Ahmadi pada masa sebelum dan saat perang kemerdekaan dihinakan dan dinistakan begitu saja, apalagi dengan keluarnya pernyataan fatwa sesatnya kaum ini oleh Majelis Ulama Indonesia, ditambah dengan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang sangat tidak nalar dan bertentangan dengan Konstitusi Hukum Dasar Republik Indonesia bukankah itu tidak lain adalah Syahadat Indonesia untuk menjalankan KEINDONESIAAN, betapa sebenarnya para pengkhianat bangsa itu sudah ditunjukkan kesalahan-kesalahannya, namun toh masih berlenggang begitu saja tanpa malu bagai tarsan yang tamasya ke kota, sangat MENYEDIHKAN.

    SOLIDARITAS YOGYA UNTUK AHMADIYAH

    Tugu Pal Putih Jogjakarta

    Betapa terlalu baik warga Negeri Begajul disini atau terlalu TOLOL, dihantam kanan kiri depan belakang hingga ditipu mentah-mentah. Sudah saatnya, BANGUNLAH JIWANYA, BANGUNLAH BADANNYA,.... untuk INDONESIA RAYA, rawe-rawe rantas malang-malang putung menyingkirkan semua pengkhianat dan pembangkang konsitusi yang berkuasa dan mempertahankan kuasanya hanya untuk dirinya sendiri dan kelompoknya. Tanpa memikirkan lagi tanggung jawab kenegaraan yang pasti entah kapan saatnya akan ditagih oleh rakyat, dan tentu rasanya akan sangat pahit dan mengenaskan. Telah membiarkan kelompok-kelompok beraliran kekerasan untuk lalu lalang dan menjadi koboi bahkan bersekutu dengannya untuk menindas rakyat tanpa dosa, merampas dan memotong nafkahnya untuk disalahgunakan ketika terkumpul melalui pajak dan sebagainya dan sebagainya. Semoga sang pencipta kehidupan segera melaknat para punggawa negara, orang-orang dan kelompok-kelompok munafikin yang tidak berperikemanusiaan itu secepat-cepatnya, Amin.

Atas