metamorfosa toyota kijang

 

metamorfosa toyota kijang

, dengan transmisi 4 kecepatan hadir pertama kali pada 9 Juni 1977. Sangat minimalis dengan bentuk kotak yang melegenda sekarang terkenal dengan sebutan Kijang Buaya karena cara membuka kap mesin di depan yang bisa dibuka hingga ke samping sehingga mirip dengan mulut buaya diproduksi hingga tahun 1980. Kendaraan ini disebut juga kendaraan serbaguna karena bisa untuk mengangkut komoditi usaha maupun penumpang. Generasi Toyota Kijang dengan kode produksi KF10 sudah mampu menggelitik hati masyarakat karena mesinnya yang bandel, dan bodinya yang kuat. Mesin 1200 cc seperti Toyota Corolla pada saat itu dianggap mampu untuk menggerakkan dan menjadikannya sebagai bagian dari mobil terbaik pada jamannya.

Kijang Generasi kedua dengan kode produksi KF20, mengalami metamorfosa bentuk eksterior dan interiornya mengikuti perkembangan jaman, namun dengan wajah kotak yang sangat klasik justru sangat menarik sebenarnya, juga dikenal dengan nama Kijang Doyok, entah maksudnya apa saya kurang paham, pintu, gril dan kap mesin sudah berbeda dengan Kijang Buaya, juga ada penambahan kapasitas silinder menjadi 1300 cc. Pada generasi kedua ini untuk produksi tahun 1985 ada peningkatan dari yang semula menggunakan mesin 3K pada generasi pertama kemudian 4K pada awal generasi kedua, Kijang Doyok pada generasi termuda memakai mesin 5K yang juga memiliki kelebihan karena lebih irit.

Mulailah pada Toyota Kijang generasi ketiga yang terbagi menjadi Kijang Super dari tahun 1986 hingga tahun 1992, dan Kijang Grand pada tahun 1992 hingga 1996. Memakai tehnologi Full Pressed Body untuk membuat bodinya lebih irit dempul. Juga ada Kijang Chasis pendek dan panjang, yang dibedakan dengan kode KF40 untuk yang pendek dan KF50 untuk chasis panjang, dan sebenarnya ada kode lain yaitu SGX dan LGX pada Kijang Kapsul di masa generasi berikutnya, yang kira-kira kepanjangannya dapat anda terka sendiri.

Generasi ketiga sudah mulai rumit dengan banyaknya perbaikan dari jumlah transmisi tersedia 4 dan 5 transmisi, kemudian tehnologi Advance Super Response Engine, dan mungkin ini yang membuat namanya menjadi Toyota Super Kijang. Meski banyak sekali modelnya, ada yang Kijang Commando, Rover dan banyak lagi. Juga posisi kursi paling belakang berhadap-hadapan, serta pintu belakang yang menyerupai Jeep. Jumlah pintu samping ada yang berjumlah tiga dan empat. Perjalanan hingga generasi ini sepertinya membuat cikal bakal pabrikan mobil merk Toyota ingin menjadikan Toyota Kijang sebagai .

Pada 1992, munculah teknologi Toyota Original Body, yang mengenalkan mesin press 1500 ton untuk pembuatan bodinya. Seperti dengan sedan dimana bodinya kadang disebut dengan bodi kaleng. Pada generasi ini stir sudah menggunakan teknologi power steering, hingga pada akhirnya diluncurkan sebagai penutup pada generasi ini Kijang KF42 dan KF52 bersama mesin yang sudah menginjak pada 7K. Toyota Kijang pada generasi ini sudah mualai digunakan sebagai , dan masyarakatpun sudah jatuh cinta seakan Toyota Kijang menjadi , dan bagi mereka, dibuktikan dengan lalu lalangnya Toyota Kijang di jalan-jalan raya di seluruh Indonesia.

Kijang Kapsul, diperkenalkan pada 1997, dengan bentuk yang sudah tidak kotak lagi, sangat berbeda, untuk memperkenalkan bentuk-bentuk aerodinamis seiring dengan perkembangan bentuk mobil yang semakin bergaya dan tidak melulu kotak. Dashboard dan tempat duduk paling belakang sudah menghadap ke depan, katup sudah memakai sistem hidrolik, pintu belakang sudah tidak seperti Jeep lagi. Versi KF70 dan KF80 ini menandai perubahan konfigurasi interior dan tempat duduk, kemudian ada juga versi LF70 dan LF80 yang memakai mesin diesel 2L. Hingga tahun 2000 diperkenalkan lagi dengan teknologi EFI untuk urusan bahan bakar, dan kehandalan mesinnya yang mencapai 97ps. Membuktikan perjalanannya untuk menjadi cukup panjang dan terbukti dengan dukungan daya beli masyarakat yang selalu saja masih mencari Toyota Kijang untuk keluarganya, bahkan Kijang yang lama pun masih dicari oleh para penggemarnya.

Via | berbagai sumber

Atas