Highland luas nan cantik pada koordinat 7°21"LS 109°53"BT memiliki nama Wonosobo saat ini di Propinsi Jawa Tengah berdiri pada 24 Juli 1825 sebagai kabupaten di bawah Kesultanan Yogyakarta seusai pertempuran dalam Perang Jawa atau lebih dikenal dengan Perang Diponegoro tahun 1825-1830. Kyai Moh. Ngampah, yang membantu Pangeran Diponegoro sang Sultan Heru Cakra, diangkat menjadi bupati pertama bergelar Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Setjonegoro. Di sinilah pesona Highland Jawa dataran tinggi Dieng yang menakjubkan menjadi bagiannya di sebelah utara dengan Gunung Prahu 2.565 meter dari atas permukaan air laut batas-batas administratif bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang terdapat pula dua gunung berapi gagah bagaikan bangunan kembar yakni Gunung Sindoro setinggi 3.136 meter diatas permukaan laut dan Gunung Sumbing 3.371 meter diatas permukaan laut. Di sebelah selatan, terdapat Waduk Wadaslintang yang juga berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Purworejo, sebelah barat dan utara berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Batang dan Kendal.
Para Highlander di Wonosobo ini memiliki banyak sekali ragam budaya dari yang bersifat mistis hingga kreativitas maya. Serta sumbangan terbesar sosial kemanusiaan adalah berbondong-bondongnya tenaga highlander Wonosobo untuk membangun kembali Kabupaten Bantul di Yogyakarta, paska gempa Jawa 26 Mei 2006 yang meluluhlantakkan bangunan dan harapan warga Bantul dan Yogyakarta semasa itu, tenaga para highlander yang kuat dan perkasa serta sangat rajin membuat banyak lembaga internasional maupun lokal berebutan untuk mempergunakannya, belum lagi sumbangan sukarela dari para highlander untuk membangun rumah-rumah saudaranya di Bantul dengan cuma-cuma yang selalu datang konvoi bermobil-mobil tiap hari libur ke Bantul membangunkan rumah atau shelter sementara tanpa biaya dan makanan yang dibawanya sendiri dari Wonosobo, sebuah pemandangan dan cerita yang seharusnya tidak bisa dilupakan, harus dicatat dalam lembaran emas sejarah kebangsaan dan bukti bahwa masih ada rasa kebersamaan diantara manusia meski berada dalam administratif yang memisahkannya.
Seiring perkembangan dunia informasi dan tehnologi kawula muda Wonosobo berasal dari akar kata "vanasabha" dalam bahasa Sansekerta yang bermakna "tempat berkumpul di tengah hutan belantara" ini pun mendirikan sebuah wadah komunitas blogger yang bernama Komunitas Blogger Wonosobo dengan jejuluk Komunitas Blogger Serayu, langsung diresmikan oleh Bupati Wonosobo sendiri Drs. H. Kholiq Arif pada tanggal 24 Juli 2009 berbarengan dengan hari jadi Kota Wonosobo ke 184, turut serta mangayu bagyo juga Komunitas Blogger sekitar berduyun-duyun menyambut kelahiran Komunitas Blogger Serayu diantaranya adalah dari Komunitas Tugu Pahlawan Surabaya, Pendekar Tidar Magelang, CahAndong Jogja, Bengawan Solo Raya, Kota Ngawi, Blogger Warok Ponorogo, Jogloabang Indonesia, serta Blogger-blogger soliter independen lainnya, tidak ketinggalan adalah para panitia Pesta Blogger 2009 seperti Iman Brotoseno, Paman Antyo Rentjoko dan sebagainya, sementara acara launching ini di gawangi oleh Mister Blontang Poer sebagai pembawa acara juga turut hadir para pejabat terkait dan para pemangku kepentingan di Wonosobo yang terhormat.

Prosesi acara di sajikan dengan format santai dan egaliter dimana bupati Kholiq Arif yang ngganteng kearab-araban itupun hadir dengan sebelumnya berkeliling menyapa para blogger dengan ramah hingga menyanyikan lagu yang sebelumnya juga beliau berbicara banyak mengenai keistimewaan dan keajaiban yang ada di Wonosobo, dengan gayanya yang santai dan tidak mengada-ngada namun cukup memberikan motivasi bagi para blogger untuk secara suka dan gembira mengikuti prosesi selanjutnya yaitu mengintip dua sunrise yaitu sunrise emas - gold sunrise- dan sunrise perak -silver sunrise-di Dieng pada keesokan harinya sehingga para tukang posting blog ngiler untuk menjadi highlander di Dieng yang ketika malam dan dinihari suhunya bisa mencapai di bawah nol derajat celsius. Sangat sulit dilukiskan dengan kata-kata maupun dengan hati kecuali dengan pikiran yang dingin untuk mengetukkan jari-jarinya di keyboard dengan sentuhan keindahan kata mengalir ala penganyam kata yang tak ubahnya adalah perajin kata-kata untuk membuai para pembacanya sehingga kecanduan dan memotivasi untuk datang ke Wonosobo.

Kemasan acara "Wisata Blogger 2009" meski hanya dua hari namun memberikan kesan kesiapan panitia alias Komunitas Blogger Serayu dalam mengajak dan memanjakan dedengkot maya untuk mengeksplorasi Wonosobo, meski baru sebagian kecil namun tentunya menimbulkan kerinduan tersendiri untuk datang lagi ke sana, sangat banyak potensi yang belum tersentuh bahkan masih perawan, untuk dikembangkan menjadi sebuah tempat yang super menarik meski harus dengan dana yang hanya bisa dipikir oleh pemerintah setempat, namun kondisi geografis dan letaknya yang benar-benar adalah pusar Pulau Jawa ini memberikan kesan magis untuk dapat dikembangkan dengan roadmap yang jelas, seperti perbaikan sarana transportasi maupun prasarana yang medukungnya. Sangat banyak jalan yang bisa di perbarui maupun dibangun semisal jalan tembus kecil dari Kota Batang melalui Dieng diperluas dan dikonstruksi agar bisa nyaman dilalui kendaraan-kendaran persneling otomatis, jalan tembus dari Pekalongan melalui kecamatan nDoro juga sangat menjanjikan potensi para pelancong dari wilayah barat atau jalan istimewa bagi para pemudik yang lelah dari Jakarta karena jarak sekitar 8 jam perjalanan dari Jakarta tentunya harus istirahat sebentar untuk mendinginkan dan mengistirahatkan mata dengan pemandangan hamparan hijau yang bagaikan vitamin dan energi baru bagi mata, dan tentunya oksigen yang menyegarkan paru-paru.

Begitulah sampai disini dahulu tulisan ini untuk mengucapkan "Mangayu Bagyo Komunitas Blogger Serayu" wadah komunitas blogger kota dan kabupaten Wonosobo dengan Kali Serayu sebagai maskotnya, agar selalu maju dan berkiprah di dunia maya menyuarakan Wonosobo dan permasalahannya agar bisa di dengar di seantero Mayapada, untuk selanjutnya akan menyusul tulisan-tulisan terkait dari kacamata pribadi saya yang bagaikan mimpi berkeliling di Wonosobo nan asri dan permai ini, dan terimakasih atas souvenir Carica dan Purwachengnya yang juga akan menyusul uraiannya, tidak lupa juga atas kaos Wisata Blogger 2009 di Wonosobo. Maju terus Komunitas Blogger Serayu, di sinilah sejatinya Pesta Blogger 2009.