Kejawen

 

Kejawen

 garudha senjari putih

Kejawen, Al-Jawi adalah bukan sekedar aliran atau kebudayaan ala seniman jaman sekarang. Al-Jawi memiliki makna yang lebih dalam selain adat dan geografis, Kejawen, orang Jawa memiliki garis penghubung dengan sang Pencipta dengan metode pendokumentasian sejarah, yang tidak usah perlu diakui oleh para scientist, ilmuwan ataupun akademisi. 

Kejawen akan berjalan dengan sendirinya sampai akan 'hilang' dan/atau dilupakan oleh orang Jawa sendiri. Bukan hanya seperti ini:

QS An Nisaa 125: Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.

Al-Jawi memiliki garis dan pendokumentasian dari Sis serta memiliki sisi yang berbeda dengan Arab. Jawa memiliki universalitas tersendiri, memiliki sungai sendiri meski ada ratusan bahkan ribuan aliran kejawen pinggiran yang juga tak ada juntrung dan tak tentu arahnya, bahkan dapat dikatakan sebagai animisme, dinamisme ataupun sangat jauh dari kejawen inti yang dilingkarinya.

Kecerdasan dan intelijensi sejati yang bisa menemukan sebenarnya seperti apakah Al-Jawi dan Kejawen.

Atas