Femicide

protes pembunuhan femicide di argentina
 

Femicide

Femicide memang semacam Homicide, bedanya Femicide di definisikan pada awalnya oleh seorang feminis bernama Diana Russel yang artinya adalah pembunuhan perempuan yang disebabkan karena dia perempuan. Pembunuhan berbasis gender, yang juga kerapkali menjadi sebuah fenomena kebrutalan manusia seperti pada tragedi 1965-66 yang juga pernah diteliti didalamnya mengandung kejahatan ham berbasis gender karena membungkam berbagai inovasi yang dilakukan gerakan perempuan saat itu, bahkan membunuhnya.

Femicide saat ini mendapatkan momentumnya di Amerika Latin utamanya di Argentina karena pembunuhan terhadap Chiara Paez, seorang anak perempuan 14 tahun yang dibunuh pacarnya yang berusia 16 tahun bernama Manuel, hal ini diketahui setelah dilakukan post mortem terhadap jenazah Chiara Paez pada 11 Mei bahwa ada kesengajaan yang menyebabkannya meninggal karena pukulan di kepala, wajah dan tubuh Chiara Paez di kota Rufino sekitar 400 km arah timur laut dari Buenos Aires. Sebulan sebelumnya juga ada kasus serupa terhadap Maria Eguenia Lanzeti seorang guru yang bahkan dibunuh di kelas saat mengajar didepan murid-muridnya. Kasus Paez ini membangunkan warga untuk melakukan protes besar-besaran dan mengekspresikan kesedihannya dengan melakukan unjuk rasa di Argentina, dan serentak hal ini membangunkan toleransi dan empati dari banyak negara di sekitarnya yang merasakan hidup dalam dunia 'Macho' dimana laki-laki seenak wudelnya sendiri memperlakukan perempuan dan bahkan membunuh karena keperempuanannya.

"The evidence comes from Manuel's (the boyfriend) own statements, who accepted responsibility as being the perpetrator of the crime," Argentina's La Nacion newspaper quoted prosecutor Alejandro Sinopolis as saying. [ dari Huffington Post ]

A pesar del dolor y la tristeza enorme que tenemos, Estamos trabajando para llegar a la verdad y esperemos que estos...

Posted by Fabio Paez on Thursday, May 14, 2015

Meski di Negeri Begajul juga sering kali terjadi pembunuhan dan kekerasan terhadap perempuan seperti ini namun kesadaran pemerintah bahkan warga masyarakat mungkin masih terindikasi pada paham 'Macho'. Lihat saja banyaknya kasus pembunuhan anak perempuan yang di perkosa kemudian dibakar di Ngemplak, Sleman beberapa tahun lalu, pembunuhan seorang perempuan pemilik angkringan di Jogja, pembunuhan di UI dengan Boneka Panda dan banyak lagi. Belum yang hanya dibuang maupun tidak diketahui karena ditutup-tutupi. Menyedihkan.

Kasus Prostitusi Online yang tentusaja bagaimanapun juga korbannya adalah perempuan, karena dia perempuan sehingga diuber-uber siapa saja, bahkan pelanggannya pun dicari nama-namanya, hal ini sama saja dengan membunuh para perempuan tersebut yang memiliki perjanjian atau kode etik untuk merahasiakan kliennya. Apa dampak dari hal ini mungkin saja para pelanggan prianya akan berusaha untuk menghilangkan barang bukti atau para perempuan tersebut untuk tidak ngomong dengan cara apapun, bahkan mungkin dengan membunuhnya.

Jelas sistematisnya pembunuhan kepada perempuan karena dia perempuan ini dilakukan dengan desain yang entah siapa yang berkepentingan.

Atas