gempa keuangan

 

gempa keuangan

Gempa Jawa berkekuatan 7.3 SR maupun yang barusan terjadi dengan kekuatan 6.8 SR ternyata bukanlah sesuatu yang terlalu mengagetkan ketika upaya perbaikan dan rehabilitasinya masih kalah dengan bailout untuk gempa di titik episentrum baru di Bank Century sebesar Rp. 6,7 Trilyun. Kemungkinan memang itu yang bisa terbaca meski dengan kerugian fisik dan spiritual dari korban gempa yang tidak ternilai. Sebuah gempa yang aneh dan dahsyat bahkan Istana pun sampai terlihat bergoyang-goyang lampunya. Salut untuk pak Presiden meski dengan gempa yang segitu dahsyat masih mau stay di tempat kerja, tidak ketakutan dan tabah menghadapinya.

Bailout mungkin hanya istilah penyelamatan dana untuk orang besar, dan karena investasinya di bank yang tercatat, sementara bagi orang kecil, jangankan menabung, untuk makan esok hari pun tidak tahu. memang aneh ketika investasi di bank masih bisa diselamatkan oleh negara, namun tidak terbayangkan nati ketika investasi sukuk atau SUN tidak terbayarkan, karena kesulitan ekonomi yang dahsyat, tidak ada yang mau membailout apalagi ngurusi lantaran mungkin bakar-bakaran suda terjadi dimana-mana, dan kerusakan ekonomi itu asalnya pun dari bailout-bailout yang mungkin dilakukan dengan kesalahan tertentu, atau memang karena ada niatan jahat dari orang pintar yang bisa memahami keadaan demi kepentingan tertentu pula.

Kasihan ribuan bank Perkreditan Rakyat yang katanya akan rugi secara masal, sementara belum ada kemungkinan lembaga yang bisa menjamin kesehatannya, apalagi bailout. Memang gempa saat ibi tidak hanya berpusat di laut namun kemungkinan akan ada episentrum di dalam gedung mewah berAC dengan label BANK. Sementara gempa ini akan lebih menyisakan kesedihan dan korban yang tidak terhitung lagi. Baru 6.7 trilyun rupiah DPR dan para petinggi sudah rame, apa karena barusan ada pemilu kemudian ada pergantian orang yang menduduki kursi kemudian ramai, tidak mempercayai kelihaian menkeu yang selama ini kelihatan sukses dalam bersurfing ria menghadapi gelompang pasang surut perekonomian. Entahlah terlalu banyak episentrum gempa nantinya yang akan terkuak.

Lebih baik langsung dibawah melihat dan mengantisipasi bahwa gempa juga sudah mencapai wilayah Bank Perkreditan Rakyat, sebuah suasana yang cukup membuat deg-degan, diatambah banyaknya pabrik gula tinggalan Belanda, pabrik gratis, yang malah ditinggalkan untuk kemudian import aja dari Malaysia. Memang mendapati kakayaan yang berlimpah ruah dari negeri begajul yang indah mempesona sangat melenakan untuk sekedar mengencangkan ikat pinggang dan memeras otak untuk menjadi bangsa yang lebih besar, mungkinkah prahara seperti ini bisa diatasi hanya dengan sekedar slogan untuk kontes seo joko susilo keyword stop dreaming start action

ini berita kerennya:

Penyelamatan Bank Century Cacat Hukum
Selasa, 08 September 2009 03:40 WIB 0 Komentar
Penulis : Asep

JAKARTA--MI: Penyelamatan PT Bank Century Tbk oleh pemerintah memiliki lubang dari sisi hukum. Pasalnya, dasar penyelamatan yakni Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK) yang telah ditolak DPR 18 Desember 2008.

Menurut pengamat hukum perbankan, Deni Daruri, dengan penolakan tersebut sebenarnya penyelamatan menjadi cacat hukum. Pasalnya, dasar dari penyelamatan sudah tidak lagi berlaku. Apalagi penyelamatan terus berlanjut sehingga dana talangan yang dikucurkan ke Bank Century membengkak menjadi Rp6,7 triliun.

"Bail out Bank Century memang menggunakan UU LPS. Tapi penyelamatannya memakai Perppu JPSK. Masalahnya, Perppu sudah ditolak sehingga, dasar dari penyelamatan kembali mentah," jelas Deni, Senin (7/9).

Selain itu, Deni menilai penggunaan dana penyelamatan seharusnya diklarifikasi. Proses ini dilakukan dengan menggunakan auditor Badan Pemeriksa Keuangan dan juga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Hal ini untuk mendapat jawaban bahwa dana penyelamatan memang tidak lari ke deposan kakap Bank Century.

Lebih jauh, Deni menuturkan hasil audit awal, dana Rp6,7 triliun memang dialokasikan untuk mencadangkan aset bodong Bank Century. Untuk aset ini LPS mengalokasikan dana hingga Rp4,5 triliun. Sedangkan untuk kebutuhan penggantian dana nasabah hanya dialokasikan Rp2,29 triliun. (Toh/OL-06)

Sumber: disini gambar dari sini

Atas