Selebritis, Banjir dan Anti Korupsi

 

Selebritis, Banjir dan Anti Korupsi

Banjir dan anti korupsi, bukan barang aneh yang setiap hari bisa didengar sampai muak. Banjir di ibukota negara bukan hal aneh dan tak perlu dipikir dalam-dalam, karena toh dalam setahun banjir air hanya terjadi berapa hari, namun banjir uang untuk dikorupsi adalah sisanya rumusnya adalah 365 hari - n (hari banjir) = hari banjir uang, korupsi tanpa banjir. Sementara kata-kata anti korupsi yang disemboyankan oleh KPK yang masih kebingunan akan gedung barunya. Karena cilakanya KPK merasa tidak eksis jika tidak memiliki gedung sendiri, selain SK tentunya gedung adalah SOP eksistensi lembaga negara (dalam kaidah kolot dan tak berotak).

 

Hari-hari ini memang kasus hambalang (ha-melempar) sedang asyik dengan mundurnya Andi Malaranggeng, si menteri klenteng-klenteng saat menghina para pengungsi merapi di Stadion Sleman. Sekeluarga bersama kakak atau adiknya itu saya nggak kenal, terkena kasus korupsi Hambalang yang saat ini mengangkat beberapa politisi bahkan penggerak reformasi menjadi selebritis baru dalam bidang permalingan uang negara. Belum lagi aktor-aktor dari Partai Demokrat, Keadilan Sejahtera (tanpa transparansi) dan sebagainya sepertinya akan naik daun dalam perhelatan selebritis baru di tahun depan.

 

Sementara selebritis baru yang menggantikan Thukul beberapa tahun lalu di Jakarta, siapa lagi kalau bukan Gubernurnya Bapak Joko Widodo, yang menjadi selebritis jenis lain. Aktingnya sebagai gubernur yang merakyat, maklum masih baru, mau-mau saja nongkrong di pinggir jalan dan kelayapan ketika banjir di Jakarta. Maklum Gubernur, fasilitas vitamin dan kesehatan terjaga, selamat berklayapan di sana pak Jowowi sambil bekerja.

 

Di sekolahan pun para pelajar rupanya sudah mulai jengah dan mikir negara tentang korupsi. Semoga ini bukan karena uang, karena toh setelah sekolah para pelajar akan cari pekerjaan, untuk apa selain cari uang. Apa ada yang mau bekerja tapi membayar?, ada pastinya tapi semoga itu karena kebaikan bukan karena ingin keuntungan besar masuk di kantongnya.

 

Bukan itu semua tentunya, namun pada 31 Desember 2012, sembari menikmati sisa tahun 2012 yang secara mistik akan berakhir pada jam 24.00, pada pukul 15 - 17 akan ada diskusi dan nobar film pelajar dengan tema 'Pelajar Indonesia Gugat Korupsi' di . Dalam diskusi ini akan juga menjadi narasumber budayawan Mukhotib, Buya Syafii Maarif (dalam konfirmasi), Pimpinan KPK (dalam konfirmasi) dan Duta pelajar anti korupsi Anelies Praramadani. Dan sumbangan musik sampai pagi dengan Sanggar Nuun.

Poster Pelajar Indonesia Gugat Korupsi 

Tentunya diskusi akan berisi hal-hal enteng yang bisa dikunyah dengan enak dan dinikmati bersama para pelajar yang akan hadir. 

 

Memang masalah korupsi berkaitan dengan banyak hal. Namun selayaknya memang para koruptor harus makin giat untuk membantu gerakan anti korupsi dengan korupsi yang sebanyak-banyaknya agar uang negara lekas habis dan tak ada sisanya lagi. Sehingga nanti para koruptor menjadi para donatur negara yang memiliki nama baik dan budi pekerti tinggi serta dipuja-puja bangsa. Untuk kemudian donasinya tersebut bisa dikorupsi orang lain sebagai generasi penerusnya. Dan KPK tetap harus ada karena memang korupsi akan abadi dan semoga mendapatkan gedung yang super megah dengan jutaan pegawai dan penyidiknya. Serta makin banyak selebritis dalam ranah ini.

Atas