Duka untuk gempa Sumatera

 

Duka untuk gempa Sumatera

Hingga malam ini, diberitakan 75 insan Indonesia meninggal dunia karena gempa bumi kemarin sore di Sumatera Barat. Innalillahi wa inna illaihi rojiun. Menurut perkiraan media-media maupun petinggi di negeri ini sepertinya korban masih akan bertambah lagi, dan kerusakan hampir setara dengan Gempa Yogyakarta pada tahun 2006 silam. Gempa yang mengguncang Sumatera hingga terasa sampai Singapura dan Malaysia, menyisakan perih dan meluluh lantakkan kota Padang, hingga khabarnya Plaza Andalas pun rusak parah. Presiden SBY yang sedang berada di Amerika juga telah dilapori oleh bapak wakil presiden, serta merta juga mengadakan rapat untuk mengantisipasi keadaan selanjutnya.

Informasi dari Badan Klimatologi, Meteorologi dan Geofisika, gempa 7,6 SR itu terjadi pada pukul 17.16.09 WIB, Rabu, 30 September 2009. Gempa terjadi di lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.

Fenomena alam dewasa ini memang harus membuat warga Indonesia selalu berada pada kondisi prima untuk waspada dan bersatu saling menolong sesama. Menjalin persaudaraan dan toleransi untuk membuka mata tentang banyak hal yang mungkin harus diselesaikan dengan cepat. Bukannya malah ramai dalam perebutan kursi ketua partai misalnya atau saling menuduh siapa yang paling banyak menerima suap. Hal-hal minor tersebut harus segera dapat diselesaikan dengan lapang dada untuk bisa membangun fisik maupun spiritual kebangsaan dan kenegaraan yang bertubi-tubi terluka karena peringatan dari alam maupun serangan fisik maupun bathin karena kejahatan kemanusiaan hingga tindak merongrong kekayaan negara dalam banyak hal dan jenisnya.

Sudah ribuan tahun bumi ini selalu berputar pada arah yang sama, tentunya hal ini sudah disadari para bijak bestari juga betapa di bawah sana adalah sebuah rongga meski berisi magma, namun api dalam bentuk benda cair dan gas, bagaimanapun adalah barang lembek dan dinamis sekali. Pengrusakan pada permukaan bumi dalam bentuk penebangan dan penggundulan hutan, pengeboran minyak, penyedotan gas-gas alam, tentunya sedikit banyak memberikan sumbangan atas bertambah luasnya rongga di dalam bumi ini. Lantas ... mengapa pengembangan nuklir atau tehnologi lain tersendat dan dicurigai akan menghancurkan peradaban tertentu.

Wah nggak usah sampai ke sana-sana, mari singsingkan lengan baju dan punya apa yang bisa kita perbuat untuk menolong dan meminimalisir korban gempa dan bencana alam lainnya yang sepertinya juga sedang berkontes ini, ke alamat yang anda yakini benar. Tentunya doa dan harapan akan keselamatan lingkungan sendiri juga merupakan hal penting saat ini, so jangan lengah kawan dan sudaraku semuanya, semoga sang penguasa alam selalu melindungi kita semuanya. Amin, selamatan bumi, maukah anda? lakukanlah apapun dengan doa dan keyakinan agar jangan sampai terjadi hingga gempa keuangan jilid yang lebih memuakkan lagi.

Terasa sesak sekali dada ini rasanya, bukan karena Smog yang juga mengasapi kota-kota indah tempat tinggal kawan-kawan dan saudara-saudara kita di Borneo maupun Sumatera...., tuhan selamatkan bumi ciptaan-Mu ini...

Atas