Blogger nDeso bukan extraordinary blogger atau entitas tertentu yang mengatasnamakan blogger namun para pegiat jurnalisme warga yang konsen dan memang untuk berkontribusi pada portal Desa. Jadi kata nDeso merujuk pada tempat dan dimana dia menuliskan berita yaitu suara pekabaran tentang Desa untuk berita-berita update dari desanya. Blogger nDeso tidak harus memiliki domain atau blog sendiri, dia bisa saja memilikinya sendiri dan tidak salah untuk melakukannya. Apa yang dilakukannya dalam mewartakan berbagai hal tentang desa menjadi jendela atau pintu bagi setiap orang untuk mengetahui hal penting apa yang sedang terjadi di lingkungannya.
Blogger nDeso
Bukan upaya 'ngoyo' untuk meletakkan kembali kata 'ndeso' pada porsinya, juga bukan sebagai olok-olok bahwa orang 'kota' itu 'pintar' dan orang 'ndeso' itu tidak pintar. Sebgaimana fungsi dan sebutannya saja bagi para pegiat Gerakan Desa Membangun. Secara historis memang istilah 'blogger ndeso' diinspirasi saat adanya Kopdar Blogger Nusantara tahun 2011 di Sidoarjo, Jawa Timur. Meski bisa juga diartikan sebagai sarana berbagi bagi para blogger yang sudah melek teknologi informasi kepada pegiat maupun warga desa untuk bersuara dalam porta-portal mitra desa yang dibangun dalam Gerakan Desa Membangun.
Api dari sebatang lilin dalam semesta jurnalisme yang sangat luas di dunia maya, hanyalah seberkas jangkauan titik api lilin tersebut menyinari meja tempatnya berpijak. Semangat jurnalisme warga yang ingin dipupuk tidak lepas dari semangat untuk memberikan layanan prima dari komunitas atau entitas desa kepada warga secara berkesinambungan, juga tentu tak bisa dihindari adanya diskusi-diskusi interaktif ala Web 3.0 maupun penggunaan sumber-sumber daya teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukungnya.
Upaya dari sinar lilin inipun tidak bisa bisa berdiri sendiri, membutuhkan kolaborasi dari banyak pihak yang mau terlibat untuk menata dan menyemangati kawasan-kawasan pedesaan yang saling terkait baik dalam sumber daya alam, transportasi maupun hal lainnya yang tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Kepedulian pemerintah tidak terlalu diharapkan di sini, kemandirian berinformasi menjadi acuan utama. Selain sebagai bentuk kemandirian dalam berinformasi sekaligus sebagai tameng dan filter dari hegemoni media-media mainstream yang menjadi alat kepentingan dan lebih banyak merugikan masyarakat pedesaan.
Mitra Desa Hacker nDeso
Mitra Desa adalah aplikasi yang dibangun dalam Gerakan Desa Membangun yang dikembangkan untuk sistem informasi desa dipadu dengan portal desa. Apa yang dilakukan adalah konvergensi karena desa-desa memiliki lokasi geografis yang berimbas pada perluasan jangkauan teknologi informasi yang berbeda-beda cara mengaksesnya. Kebutuhan dan keperluan masing-masing kawasan berbeda dan tidak bisa seragam. Literasi TIK menjadi sangat penting untuk menjalankan Mitra Desa yang dikerjakan secara opensource dan crowdsourcing, disinilah tempat blogger ndeso berlatih dengan para pegiat informasi teknologi opensource dalam berbagai bidang untuk menjadi 'hacker ndeso'.
Internet adalah dunia sendiri dengan petanya sendiri. Internet memiliki aturan sendiri di mana desa atau rumah memiliki alamat domain sendiri. Rumah yang dibangun berdasarkan konten dan sajian-sajian yang disuguhkan menjadi berandanya. Bagaimana rumah-rumah dan orang-orang tersebut berkomunikasi bisa dilakukan dengan saling kunjung, berkomentar baik di rumah tersebut atau melalui jasa penyedia layanan jejaring sosial. Di sinilah salah satu fungsi blogger ndeso diperuntukan sebagai penyedia fresh konten maupun narahubung, atau bisa juga sebagai lilin yang memancarkan cahaya untuk menerangi sekitar dan perluasan literasi TIK, dan tidak mungkin dilakukan secara digital selain harus terjun langsung.