terpana dalam keterkaparan ini semakin menjadi ketika menyadari betapa para penghujat jaman sekarang yang semakin merasa pandai dan pintar, memang perbedaan letak hati yang semakin membedakan antara seorang apa adanya dengan seseorang yang penuh dedikasi dalam menghayati kemanusiaannya atas dasar bukti-bukti sains yang di cekokkan ke mulut dan pikiran sejak masih usia kecil ditambah dengan referensi produksi pengetahuan yang dibukukan dari hasil-hasil riset yang semakin meruncing dan terkotak-kotak adalah letak hati dimana bagi orang ala kadarnya adalah terletak di dada seiring dengan detak jantung namun bagi para manusia super cerdas terletak di kepala dimana seluruh kegiatan dan aktifitas berasal diakui dari kepala sebagai dasar proses dari masuknya rangsang hingga keluarnya reaksi yang diproses sedemikian rumit bagaikan ketika sebuah tata surya semesta tersendiri yang berbinar dan bertingkah sebagai sebuah kesatuan mandiri.
tidak ada yang salah disana bahkan mungkin ketika hati dan jiwa terletak dikakipun jika memang ada dan terbukti toh siapapun yang bisa memahaminya akan mengamininya dengan catatan. semakin menjadi memang perkembangan ketika banyak orang akan mengamini bahwa letak hati berada di kepala sebagai satu kesatuan bersama dengan logika dan akal. bagaimanapun sudah banyak terjadi meski ketika jaman nabi masih hidup yang mencari-cari kebenaran dan pembuktian akan kenabiannya, terlebih saat ini dengan semakin canggih dan jauhnya nalar keyakinan yang semakin berjenjang ditambah dengan semakin banyaknya lagi pilihan tentang pengetahuan kesemestaan dari kejadian hingga kehancurannya serta menu-menu ajara untuk mendapatkan pengikut yang banyak dengan rasa kepuasan berbeda. tinggal pilih mau pilih manapun boleh dan dilindungi dengan undang-undang serta hak kebebasan berekspresi sebagai hak asasi setiap manusia untuk memilih jalan hidupnya.
bukan masalah besar memang ketika seseorang baik secara sendiri maupun berjamaah menistakan ajaran lainnya bahkan menjelek-jelekkan atau mengkafirkan satu sama lain toh, ending dari hal itu hanya akan terjadi konflik, saling bunuh, saling ejek atau diselesaikan melalui pengadilan tertentu yang dileburkan untuk hilang atas nama pengetahuan dan sains dimana masih banyak pertanyaan akan kenabian ataupun utusan langit yang semakin saja aneh untuk disaksikan dan dipercayai disaat sekarang ini. itu hanyalah hal biasa untuk saling ejek hingga berimpak jangka panjang pada ketidak percayaan akan utusan langit untuk kemudian menghilangkan arti perintah dari langit dan pada akhirnya bahwa langit dan tuhan sendiri pun menjadi tanda tanya besar. sebab segala utusan dan perintahnya adalah hal biasa dan tidak lebih rumit dari hasil-hasil penelitian mendalam saat ini yang mungkin bahkan melebihi kepintaran dan kemampuan utusan langit yang sudah ada dan sangat rendah hati.
ketika ranah kafir mengkafirkan dan sesat menyesatkan semakin menggeliat karena hanya melihat dan meyakini apa yang dimilikinya berbeda dengan yang dimiliki orang lain, bertolak belakang dengan siapa yang bisa mengakses dan mempelajari puluhan ajaran dari langit namun mendapatkan kebimbangan sehingga malah tidak akan pernah memeluk salah satupun diantaranya. karena takut atau tidak mau membeda-bedakan diantaranya namun sama sekali tidak memegang bahkan semakin muncul tanda tanya besar di kepalanya untuk mencari lebih lebih dan lebih jauh lagi, namun sebatas referensi sebagai pemuas rasa keingintahuannya akan ada apa dibalik semesta dan dibalik langit. keragaman penyampaian maupun berbagai keindahan nuansanya hanya akan membuatnya terlena dan kecanduan untuk lebih mencari, namun tanpa menyadari banyak jebakan didalamnya karena pintu akses yang sudah terlalu terbuka lebar jelas akan mencipta jurang jebakan dalam yang tak terbayangkan.
terlebih dengan kenyataan yang diedarkan bahwa hanya ada 25 utusan langit dengan lima utusannya yang dibekali dengan kitab pesan langit akan semakin membuat kecil kuasa langit dimata para pemikir dan pengguna akal yang semakin menafikan luapan-luapan maya bathiniyah dan keajaibannya sehingga malah dianggap syirik karena sudah tak mampu menjawabnya atau juga taktik agar membuat dirinya adalah penguasa, pembawa ilmu bahkan kadang melupakan keberadaan langit dengan tanpa sadar menganggap bahwa pertolongan yang diberikannya adalah murni usahanya sendiri demi sesuatu yang berada dibalik hasrat egonya.
betapa banyak informasi dan bukti akan keberadaan 124.000 utusan langit yang memenuhi bumi dengan 313 utusan utama yang dibekali dengan kitab pesan langit adalah pewarnaan dan bentuk cinta serta cahaya langit untuk membuat sesama insan tidak berada dalam kegelapan, bahwa semuanya benar dan masih berlaku pun masih menjadi jaminan sehingga mengapa ada suasana saling mengharamkan, menjiskan, mengkafirkan bahkan saling menuduh sesat adalah sesuatu yang muskil terjadi apabila bisa melumat dan menjiwai muara dari 313 sungai besar yang mengalir langsung dari langit, meski saat ini pun muara itu sudah penuh dengan caci dan penghinaan tiada habis karena terkecohnya mata dunia dan mata bathin akan bagaimana langit selalu bisa berada pada posisi yang elok karena kesucian dan tak tersentuhnya oleh segala dalil akal-akalam kemanusiaan.
betapa langit telah menghitung dengan matang segala takaran kemampuan pribadi ciptaannya yang tidak akan mungkin bisa mencerna dengan mudah kombinasi dari 313 sungai besar yang memiliki arus murni tersebut meski sudah dengan dimudahkan dengan dibundel menjadi sebuah satu sungai terjernih sebagai pamungkasnya, memang hanyalah yang mendapat pertolongan langit yang dapat dengan serta merta mengenyam dan menggenggam meski hanya setetes dari aliran sungai tersebut untuk bisa dijadikannya alasan untuk hidup dan mengarungi segala rintangannya tanpa harus bernafsu memanjakan akalnya untuk mereguk secara lebih lebih dan lebih lagi, betapa cinta langit dan cahaya langit terlampau mulia untuk dicela dan dinafikan ketidakhadirannya...