Alam hingga tata surya memberi contoh ketaatan yang luar biasa kepada aturan yang diberikan kepadanya. Bukan karena tidak bisa berpikir dan bertindak, namun pasti ada sesuatu rahasia besar dibaliknya. Terlalu banyak yang tidak diketahui dan itu membuat diri menjadi sangat kecil dan tak berarti apa-apa. Jika dibandingkan dengan keluasan semesta, segala aturannya dan tujuan yang pastinya ada. Bulan memberi satu contoh yang patut dikagumi, berjalan sesuai dengan apa yang menjadi hukumnya dengan sesuatu yang sangat sulit ditebak, serta merupakan penanda dalam berhubungan dengan sang Pencipta maupun berbagai kebutuhan kehidupan, agraria misalnya hingga maritim.
Keteraturan yang misterius ini menggugah dan menginspirasi para ilmuwan yang menemukan hal-hal baru, baik dari keteraturan maupun penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan, meski kadang penyimpangan tersebut pun sungguh seperti sangat teratur. Menghasilkan banyak sekali perbedaan dan keragaman yang meski diamati setiap saat tetap menarik untuk didalami.
Manusia pun mencoba seperti itu, menciptakan keteraturan sendiri-sendiri. Kurikulum dan pendidikan atau bagaiman menurunkan ilmu pengetahuan kepada anak cucu memiliki acuan-acuan keteraturan yang tidak seragam. Menghasilkan berbagai sudut pandang dan pendapat. Dari satu buku yang sama atau kitab, dapat menghasilkan beragam tafsir dan kepentingan. Dan tidak hanya satu buku saja tentunya, manusia memproduksi pencatatan pengetahuannya, ada yang ditulis dengan jelas, namun ada pula yang menyimpan sesuatu. Dalam keterbatasan yang kadang tidak diakuinya produksi pengetahuan tersebut menghasilkan banyak sekali turunan yang setiap saat akan segar dan dapat diperdebatkan kembali.
Sulit untuk kemudian dirunut kembali sumbernya, ketika perdebatan melibatkan hal-hal yang sangat sulit diketahui kebenarannya. Percekcokan kadang terjadi, namun diskusi-diskusi untuk memperbaiki hal tersebut pun terus berlangsung hingga pada suatu saat mungkin menjauh dari apa yang sebenarnya terjadi. Meski pada akhirnya kekuasaan, dan kepentingan baik politik hingga ekonomi akan menjadi kebenaran kemudian yang dipaksakan karena tidak adanya disiplin kebaikan lagi dalam perdebatan dan percekcokan yang mengarah ke kerusakan. Ketika semua merasa benar hanya ada kebenaran yang lebih benar lagi yang bisa mengatasinya, karena akan memberikan kelengkapan yang tidak bisa dibantah.
Sebagaimana rembulan yang selalu setia dan muncul menghiasi angkasa. Banyak yang menganggapnya hanya sebagai benda dalam tata surya namun lupa bahwa apa yang dilakukan rembulan memiliki dan mewakili sebuah sumber kebenaran dari banyak perdebatan.