semakin banyak seseorang mengetahui akan semakin banyak pula pertanyaan yang ingin dijawab. ada yang memilih untuk mencari dengan berbekal metodologi, namun ada pula yang lebih bersandar pada cerita dan kepercayaan. sungguh sebuah persimpangan yang sulit, meski sudah dibekali dengan logika. namun perulangan informasi dapat membuat seseorang bisa sangat percaya melebihi apapun. atau hal-hal yang berada di luar nalar dan logika, karena tidak bisa dihitung dengan matematika.
hal-hal manusiawi tersebut memang menjadi semacam fanatik hal universal. meski kemudian hal tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh orang-orang yang memiliki kekuatan untuk membuat informasi kepercayaan yang bisa dibelok-belokkan, sehingga ada terjadi kesalahpahaman dan perbedaan kepercayaan yang terjadi selain dari pengalaman sebagai referensi dasar tiap orang.
terlalu banyak ketidaktahuan dan hal-hal yang bisa dibuktikan di muka umum. maka muncullah cerita-cerita atau teori-teori yang dipercaya dari orang-orang tertentu yang telah diuji melalui ilmu pengetahuan. ini memang jalan terbaik. namun persimpangan juga akan terjadi dalam hal ini selain karena metodologi yang berbeda, berkembang pula istilah tafsir. tafsir inipun berkembang dari yang tertinggi adalah dari kejadian yang dialami antara tuhan dan utusannya. untuk kemudian menghasilkan pengikut hingga yang fanatik.
kepercayaan memang sebuah shortcut untuk menjelaskan ketidaktahuan kepada yang tidak atau belum tahu. dia akan berada pada level yang lebih tinggi ketika dipegang oleh orang yang bisa membuktikan sendiri atau mengalaminya. bagi yang hanya mendengar maka dia harus berusaha keras untuk menjadi fanatik. sangat jarang yang berusaha untuk mengurai, bagaimana cara menguraipun merupakan pertanyaan yang terlampau menghabiskan waktu.
sungguh kasihan.