mengapresiasi ingatan

ingatan
 

mengapresiasi ingatan

Apa yang diberikan kepada bayi yang baru lahir selain untuk mencukupi kebutuhan dasarnya agar dapat tumbuh berkembang menjadi manusia atau seperti anak-anak lainnya. Saat ini anak dan generasi penerus kebanyakan sudah dipasrahkan untuk berkembang dengan metode dan bahan ingatan yang sama di pabrik-pabrik penggemlengan otak yang dinamakan sekolah melaui pendidikan dan kurikulum yang dirancang sedemikian rupa agar menjadi standar dan akan mengeluarkan keluaran yang standar pula. Begitu banyak orang yang mengamininya sesuai dengan referensi ingatannya masing-masing.

Hal ingatan menjadi sebuah keseragaman yang dibingkai dalam sebuah kurikulum yang mungkin didahului dengan riset-riset besar. Riset tentang ingatan untuk mengubah jalannya kehidupan berbangsa, maupun riset untuk mendapatkan ingatan apa yang sebaiknya ditanamkan dalam sebuah ruang besar pendidikan sebagai teknologi canggih untuk mendapatkan hasil manusia yang seragam otak dan ingatannya.

Tentunya sebuah jalan dan metode yang dinamakan sejarah menjadi hal yang sangat ampuh dan indah. Dibingkai menjadi foto-foto, film-film dokumentasi pesanan, buku-buku yang menjadikan sebuah peristiwa menjadi kenyataan yang baku. Ingatan dan sejarah menjadi alat untuk meminggirkan ingatan-ingatan dan catatan-catatan yang tidak perlu atau menjadi lawan ingatan utama, atau sesuatu hal besar yang harus ditanamkan pada setiap kepala bayi yang lahir dalam kawasan tersebut.

Arus lalu-lintas peristiwa dan pertikaian yang lalu lalang dalam perjalanan waktu menjadi hal biasa yang tidak perlu diingat. Biarlah berlalu, let it be, dan terletak jauh dari buku, foto maupun film yang diproduksi untuk menggembleng ingatan bersama menjadi ingatan dominan yang paling berwarna indah, cerah dan menyelesaikan segala sesuatu. Boleh begitu dan dihalalkan ketika mengelola politik ingatan. Ingatan menjadi sebuah hal penting bukan hanya untuk menjadi orang dikatakan cerdas dan sukses bersekolah, namun menjadi modal utama untuk berkuasa dengan mengelolanya menjadi menu politik ingatan. Dan musuhnya adalah referensi ingatan yang berlainan, dengan konteks yang sama, dalam adu kekuatan ingatan yang menari-nari di kepala.

Ingatan juga bisa menjadi penari. Dia menjadi sesuatu yang sangat indah di kepala beberapa orang, namun bisa juga menjadi hantu di beberapa ribu kepala orang yang lainnya. Ingatan bisa menjadi hantu, penari bahkan menjadi hutan lebat, atau pemukiman kumuh yang harus dibersihkan menggunakan buldozer atau kekuatan baja lainnya. Hanya untuk menghilangkan para penari yang terlihat seperti hantu menakutkan. Menjadi penari utama di sebuah kepala orang yang mengalami keuntungan dan menjadi hantu bagi yang dirugikan. Sementara yang diselesaikan seharusnya adalah mengapa dia bisa menjadi penari atau menjadi hantu.

Hantu dan penari di kepala yang terkadang juga beralih membingungkan menjadi hantu yang menari-menari di kepala, didalam otak, menggerakkan hati dan sampai ke perilaku. Tujuan hidup maupun pilihan dalam melakukan kehidupan pun tak luput dari polah hantu yang menari-menari dalam otak, kadang menjadi penari, kadang menjadi hantu, kadang menjadi hilang dan harus dicari seperti puteri cinderela yang meninggalkan sepatu kacanya, untuk diingat dan menjadi petunjuk jika mencarinya.

Mahluk super yang bisa menjadi penari, hantu maupun kombinasi menjadi hantu yang menari-nari ini pun memiliki banyak kepribadian. Ingatan menjadi hal kekinian, sementara sejara adalah masalalu kata Dr. Budiawan Sahaja. Bahkan bisa menjadi sesuatu yang harus dilawan, hingga disembunyikan karena meskipun menjadi bagian dari diri seseorang, menjadi milik maupun yang memilikinya, ingatan tetap berada dalam tempat paling tersembunyi dalam kehidupan nyata. Apa yang terlihat adalah reaksi dari ingatan tersebut. Ingatan yang menjadi penari maupun hantu tersebut sebenarnya adalah bukan mahluk yang salah, dia adalah sebuah kekayaan yang lebih mahal dari apapun di dunia ini. Apa yang terjadi apabila setelah memandang pemandangan yagn indah kemudian hilang begitu saja?.

Ingatan tumbuh dalam setiap insan seiring dengan pengalaman dan perjalanan dalam proses menentukan keputusannya. Menjadi rambu-rambu dan petunjuk untuk melakukan sesuatu agar tidak celaka. Bisa menjadi sebuah buku yang sangat tebal ataupun film yang sangat panjang. Menjadi teman bagi anak yang sulit tidur atau menjadi apa saja, bahkan bisa menjadikan seorang presiden yang berkuasa dan tidak akan pernah salah, karena mengetahui bagaimana memperlakukan ingatan. Bukan mempolitisirnya namun menjadi sebuah senjata dan bom waktu yang setiap orang harus menghindarinya.

Bahkan sesuatu yang sangat buruk, akan menjadi sangat indah ketika bisa bersemayam dalam ingatan. Mengapresiasi ingatan bukan hal yang mudah. Trend memang menggeliat seperti tidak ada lagi sesuatu yang indah dan menarik. Ingatan adalah barang sederhana yang hanya bisa dicibir dan dicerca adalah kemunafikan manusia terhadap ingatan itu sendiri.

Berbagai cara dilakukan untuk melakukan apresiasi terhadap ingatan, ada yang mencetak buka, membuat patung, membuat tugu, membangun monumen dan banyak lagi perwujudan penari dan hantu yang ada di kepala tersebut. Biarlah dia menjadi penari ataupun hantu yang menari-menari. Ingatan tetaplah menjadi sebuah tarian indah yang bisa menuntun dan memberi cahaya bagi masa setelah ini.

 

Atas