Film Senyap

Senyap
 

Film Senyap

Ternyata Film Senyap membawa keramaian. Film Senyap karya Joshua Oppenheimer tersebut ketika diputar mengundang ormas-ormas yang tidak suka. Ormas-ormas yang tidak suka tersebut menyebutnya mungkin dengan kebangkitan Komunis Gaya Baru. tersebut beraksi melalui film. Namun celakanya orang yang dianggap komunis tersebut adalah orang luar negeri yang membuat film tersebut. Tambah celaka lagi ketika mungkin film Senyap akan mendapatkan penghargaan maha tinggi dalam kejuaraan-kejuaraan film internasional. Karena tehnik pembuatan film, cerita hingga mungkin kisi-kisi penilaian yang lainnya.

Memang ormas-ormas tersebut yang beraliran agama tertentu dan memang menaikkan bendera dengan kata anti komunis tersebut saat ini menghadapi gempuran dahsyat di mata internasional dan para pembela hak asasi manusia. Para pembela HAM jelas sudah dianggap sebagai komunis. karena HAM dianggap produk asing, atau bahkan planet lain. Apalagi yang membuat bingung adalah ideologi komunis saat ini hanyalah sebagai pandangan dalam memahami kelas dan gejala untuk menuju keadilan sosial. Sementara para penentangnya atau ormas-ormas tersebut ketika bermasalah juga mengatakan dan berlindung di balik kepentingan hak asasi manusia dan juga mencari keadilan sosial.

Keadilan sosial dan HAM seperti apakah yang mereka maksud? Jelas keadilan dan HAM yang hanya dan hanya untuk kepentingannya dan kelompoknya saja. Tak peduli dan menganggap orang lain yang berlainan pandangan adalah manusia, karena biasanya mereka menghalalkan membunuh dengan berbagai cara dan sebagai tangga untuk menuju surga yang diimpi-impikannya. Surga dimana sungai-sungai mengalir dan bunga-bunga betaburan dengan indah seperti tarian harum bunga yang malah disebutnya sebagai tarian orang Gerwani.

Masyarakat adat negeri begajul sudah terlalu banyak kesakitan dengan adanya paham-paham impor yang bukan lagi asli produk nusantara. Aliran-aliran kepercayaan dianggap kafir dan komunis, sementara membaca buku Marx yang tentang permodalan saja belum pernah. Paham-paham bukan produk nusantara yang menjajah sehingga mendirikan bangunan-bangunan dari donasi yang tidak pernah terpakai tersebut itupun semakin mengotori banyak hati yang seharusnya bersih. Dengan teks-teks yang sangat sulit dipahami karena bukan berasal dari bahasa daerah nusantara mereka menjajah jalanan maupun langit milik nenek moyang maupun alam yang hanya berdesis.

Senyap memang, benar-benar senyap dalam membaca kemanusiaan dan keadilan sosial yang seharusnya adalah infrastruktur bernegara, bermasyarakat dan menuju tuhannya.

Atas