Konten lokal Indonesia? Menjadi acuan yang penting untuk bertahan dalam konteks kebangsaan yang luas sebenarnya. Konten lokal adalah benteng terakhir keberadaan komunitas dengan hal-hal nyentrik yang tak di miliki komunitas lain. Mungkin. Sejauh mana orang di lokal bisa memandang wilayahnya sendiri, sejauh mana masyarakat bisa tercerabut dan terseret dalam kolaborasi yang mengeluarkannya dari kelokalan, sehingga bisa terlihat jelas. Mana yang lokal, mana yang personal branding atau mana yang lokalitasnya hilang.
#Ndeso, mungkin iya, mungkin juga tidak. Wong ndeso tidak kehilangan pribadi maupun kelokalannya. Mereka bertahan untuk tidak menyerang atau minimalnya beranggapan dia itu siapa. Pribadi personal branding terlihat banyak melunturkan kelokalan, karena sibuk, dan harus bergaya metropolitan. Ini problem kecil. Komunitas bisa menjembatani bangkitnya konten lokal, merintis bahkan berusaha untuk menuntun kembali romantisme nusantara yang sejuk.
#OblongMerahMuda
Acara obrolan yang padat dari pagi hingga sore hari, nampak hanya memberikan skrinsut-skrinsut keberhasilan para aktifis dunia maya, sementara tak banyak sorot mata dari kegagalan-kegagalan perjuangan untuk bertahan dan mendapatkan penghasilan di Internet, utamanya blogger. Memang ada portal KapanLagi.com yang di bangga-banggakan komunitas Blogger Ngalam, namun mengapa tidak berbagi tentang kegagalan kapanlagi.com yang tahun-tahun ini harus berpikir keras untuk bertahan, selain keberhasilan yang mudah jika hanya broadcast tentang event-event olahraga nasional. Masih sangat sayang dilihat dari anggota komunitas yang bekerja keras mensukseskan event ini, namun, konten lokal dari Malang masih menjadi hal yang membingungkan.
Nampak jelas, para jagoan internet dari Malang yang tampil bersama di #OblongMerahMuda. Berada di level papan atas bisnis internet di Indonesia, Salut. Keberhasilan mereka tidak serta merta menyeret dan mengajak para remaja dan menarik perhatian anak-anak muda di Kota Malang. Mengapa?. Hal yang sulit di jelaskan, sebagai konten provider orang akan sibuk dengan urusannya sendiri, bagaimana mencari strategi yang tepat membidik pasar dengan keahliannya. Sementara, lingkungan sekitar tak terlihat sebagai pasar yang potensial, bisa di bayangkan sulitnya akses internet di kota Malang. Entah karena mungkin saya pake kartu provider yang salah
Sejarah Kota Malang
Dalam semiloka #oblongmerahmuda ada skrinsyut tentang sejarah kota Malang dari Yayasan Inggil, Skrinsyut kedigdayaan bal-balan Aremania, yang membuat kita terbayang akan hinggar bingarnya olahraga bal-balan yang banyak di akhiri dan sangat akrab dengan tawuran tersebut. Terasa betul apa arti keberadaan Kota Malang sebagai entitas yang patut dihargai, hilang. Ini mencengangkan, ada apa dengan kota-kota di Indonesia saat ini. Apakah globalisasi memang sudah sangat berhasil menghancurkan kelokalan, selain hanya 'bahasa walikan' yang tidak lain mungkin sekarang adalah 'bahasa alay'. Entah, nggak tahu, atau mungkin kota ini sudah kehilangan mentor?.
Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa
Secercah pencerahan untuk oase #XLaluCintaIndonesia terwakili oleh hadirnya @fgaban - Farid Gaban, seorang yang pernah melakukan perjalanan ke pulau-pulau terluar di Indonesia selama hampir setahun perjalanannya. Dokumentasi foto maupun video dokumenternya bisa menjadi oase yang sejuk dalam event #OblongMerahMuda #4thGlobers di Malang Raya bersama Komunitas Blogger Ngalam. Semoga skrinsyut tentang Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa bisa memberikan wacana bagi yang hadir untuk mengeksplorasi kekayaan sendiri, yang berada di depan hidung dan mata sendiri. Jangan sampai kekayaan sumberdaya alam Indonesia adalah jerit tangis tiada henti karena orang-orang Indonesia sendiripun tak mengenali dan bahkan asing dengan rumahnya sendiri.
Kapanlagi[dot]com
Skrinsyut tentang portal kapanlagi[dot]com sebagi hasil karya anak kota Malang Raya cukup menggembirakan, menjadi ikon kota yang berbau digital. Kapanlagi[dot]com menjadi entitas yang berada jauh di atas dan sangat mewah. Mungkin membuat cukup ternganga dengan laporn views yang ada, namun lupa bahwa yang dihadapi di depannya adalah blogger dari banyak komunitas yang memiliki konten sendiri dan berjuang sendiri juga untuk domain sendirinya juga. Kapanlagi[dot]com terlalu serius bercumbu dengan dirinya sendiri, lupa ada banyak konten produksi blogger Kota Malang yang dengan rajin mengupdate blognya dan berusaha berjuang memperbanyak konten Indonesia dengan hal-hal penulisan ala blogger tentang apa yang dilihatnya, dan apa yang pernah dilakukannya sepenjang yang diketahui dan sepanjang yang bisa dituliskannya. Akan sangat bagus ketika kapanlagi[dot]com yang berisi hal-hal tentang selebritas tersebut bisa menggandeng rekan-rekan blogger yang mungkin pageviews-nya juga bersaing.
Jelajah Kota Malang
Hal menarik di jelajah kota Malang adalah museum Brawijaya yang dengan bangga menyimpan kesadisan, dan beratnya perjuangan. Ada Gerbong Maut dan Batu untuk membunuh pimpinan PKI yang juga adalah bagian dari sejarah ke-Indonesia-an. Memang museum tentara masih penuh dengan intrik-intrik politik dan romantisme pemberontakan pejuang lokal melawan tentara lulusan west point.
Cerdas Berkomunitas
Bukan pekerjaan atau profesi atau sesuatu yang baru dalam berkomunitas sebenarnya selain bertambahnya tetangga dan bagaimana membangun di dalam. Antar komunitas, antar blogger dengan niche-nya masing-masing memiliki nuansa yang berbeda. Betapa senang ketika komunitas saling berkunjung, banyak hal bisa di lakukan selain bersama dalam mengeksplorasi kota ataupun kebanggaan lokal. Meski final tujuan adalah juga pekerjaan yang rauwis-uwis, sejauh mana kekuatan dan energinya, cerdas berkomunitas, saling menyangga, saling mengisi dan saling bekerjasama akan menumbuhkan sesuatu yang baru dalam sejarah teknologi informasi di Indonesia. Semoga kegiatan-kegiatan berkomunitas seperti Oblong Merah Muda semakin memiliki makna dan menjaring rekan-rekan baru untuk aktif berkampanye tentang Indonesia.
Salah satu yang bisa dilihat dan didengar adalah testimoni pandangan para pelakunya seperti yang di lakukan bangnes, seorang blogger dari Jogja, siapa dia? dia adalah teman kita juga
[ Foto batu PKI via Dony Alfan | http://putradaerah.wordpress.com | http://photoblog.web.id ]