anda - internet - xlangkah lebih maju @xl123 - bagaimana? #XLangkahLebihMaju

 

anda - internet - xlangkah lebih maju @xl123 - bagaimana? #XLangkahLebihMaju

Masih ingat dahulu, provider internet masih dengan metode dial up, yaitu melalui sambungan telepon rumah, modem, dan dialing jika mau menggunakan internet. Biaya dihitung dengan paket, jam, dan kelebihan pemakaian dikenakan tarif tertentu dengan hitungan waktu juga. Mengapa hitungan waktu, karena mungkin kalo bandwith tidak bisa sebab kecepatan saat itu hanya 14,4 kbps dan mulai agak tinggi setelah ada 33,0 dan 56 kbps. 

Di Warnet menjadi pilihan yang mudah karena lebih murah dan kecepatan akses yang lumayan, namun tidak efektif juga ketika saat itu layanan email adalah sarana komunikasi yang cukup efektif bagi sesama pengguna. Jikapun menggunakan chat seperti IRC, ICQ ataupun lainnya warnet menjadi pilihan bagus karena murah dan hitungannya per jam, jika memakai dengan koneksi dial up di rumah, maka bisa dibayangkan berapa tagihannya.

Orde Baru dan internet

Chat, email, dan mailing list menjadi sarana penyebaran informasi dan pengetahuan saat menjelang awal-awal reformasi 1998. Milis berita mengabarkan apapun yang berhubungan dengan salah urus negara saat itu, hingga berita-berita tentang ilmu pengetahuan. Terasa bahwa komunikasi online sangat responsif, cepat dan tidak mahal ketika itu, dibandingkan biaya sms dan telepon selular yang harganya masih tinggi.

Hasil-hasil pertemuan kalangan gerakan saat itu dikabarkan melalui web dan email sehingga cepat tersebar, dan karena hal yang sangat sporadis inipun menjadikan gerakan reformasi 1998 miskin patron, dan agak rapuh karena banyak aktor-aktor yang mungkin kurang dalam landasan perspektifnya atau bahkan karena juga sudah dipengaruhi oleh strategi intelijen negara, agar tidak menjadi luapan api amarah yang terlalu besar. 

Difabel dan internet XLangkah lebih maju

Bersama difabel saat itu, bersama Microsoft Interaksi, dan Dria Manunggal, baik yang tuna netra, daksa ataupun rungu, pada awal empat tahun pasca reformasi, belajar bersama tentang TIK hingga penggunaan internet maupun web. Walhasil meski dengan perjuangan tanpa kenal lelah, teman-teman yang terliterasi ICT bisa berkarya dan termotivasi untuk mengejar ilmu pengetahuan hingga ke negara-negara yang dianggapnya mumpuni dalam memberikan pengetahuannya dalam sekolah-sekolah yang bermutu tinggi. Dan hingga saat ini tetap memperjuangkan nasibnya sebagai difabel, bagi saudara-saudaranya yang mengalami diskriminasi, bahkan hingga menciptakan istilah 'difabel' pada saat itu sebagai ganti istilah 'disable' yang sangat diskriminatif.

Desa dan internet ajaklah untuk xlangkah lebih maju

Desa adalah entitas yang harus di garap, prosentase penduduk desa dan kota dapat kita jawab sendiri mana yang lebih banyak. Maka menggarap desa adalah sebuah pekerjaan tanpa henti namun memiliki puncak-puncak kepuasan yang lebih indah karena kebanyakan penduduk desa adalah pemilik lahan, sehingga dapat digunakan sebagai rem untuk tidak terlalu cepat dan berubah secara tidak alamiah.

Referensi yang tidak terlalu tinggi cukup untuk mengajak warga belajar internet, dalam hal-hal yang praktis dan berguna, meski sosial media menambah percepatan untuk penggunaan teknologi, namun hanya teknologi komunikasi yang introvert dan kurang meluas karena hanya sebatas pertemanan saja. 

Sosial media bisa jadi adalah pembunuh misi teknologi informasi yang sebenarnya, karena hanya akan mengajak bergunjing dan membuat panas sesuatu yang adem ayem. Pengetahuan dan pemberian dasar-dasar bermasyarakat di sosial media sangat penting agar tidak dengan mudah ikut arus pada trending topik yang sebenarnya adalah tools pemasaran dan penghambaan pada sesuatu yang tidak jelas. Sehingga tidak ada penekanan pada penggunaan sosial media, namun mengajak relasi terdekat untuk menyumbangkan konten berdasar pengalaman untuk di bagikan sebagai media belajar bersama, tanpa harus saling menilai maupun menyalahkan, sebagai pertimbangan bagi mereka yang memerlukannya. 

Tidak perlu untuk menciptakan trending topik atau apa namun bagaimana saling memberi manfaat, adalah ajakan yang lebih enak dan tentu .

Bagaimana internet membuat XLangkah Lebih Maju 

Percepatan akses informasi menjadi jawabannya, juga kadang halaman web menjadi prasyarat sejauhmanakah perusahaan bisa dipercaya. Company Profile versi web akan dapat dibaca banyak orang, dengan informasi yang lengkap akan memudahkan setiap orang dari belahan dunia manapun bisa mengerti alamat, telpon, dan produk serta garansinya. Bagaimana mereka dapat dengan cepat menjangkau anda menjadi hal yang demikian penting saat sekarang ini.

Sebagai contoh, membuat web company profile milik yang sederhana semacam di atas, meski dengan engine yang sudah disiapkan untuk e-commerce, namun sudah mendapatkan berbagai pesanan dari banyak negara, dengan komunikasi via kontak web, dan email. Perusahaan kecil inipun menjadi XLangkah Lebih Maju daripada lainnya yang tidak memanfaatkan internet dan hanya menunggu kedatangan calon pembeli produknya.

Apa yang di alami oleh pun tentunya mengilhami banyak orang, bahkan sampai di ekspose dalam film Linimas(s)a yang tentunya juga berdasarkan pilihan dan keberpihakan tertentu dalam masyarakat. Juga sekelumit kata dari yang dinyatakannya pada acara Kopdar Blogger Nusantara di Sidoarjo hari ke dua 29 Oktober 2011, saya yakin ini bukan karena XL Axiata mensponsori event Blogger Nusantara.

"XL lah provider pertama yang menjangkau desa saya di Gunungkelir, Purworejo"

Teknologi informasi dan kebebasan berinformasi adalah dua hal yang tak terpisahkan, bagaimana membuatnya menjadi saling dukung selain ditambahi dengan kata 'bertanggungjawab' juga banyak pembatasan lainnya hanya akan mematikan kratifitas semata. Bagaimana ketika seorang blogger awal yang sedang belajar menulis, dan lebih banyak kopi paste tulisan keren-keren punya orang lain, jangan lantas disikapi sebagai tukang comot, namun bagaimana menumbuhkan kepercayaan untuk berpikir, berkreasi dan tidak pelit untuk berbagi. Namun jangan sampai menjadi seorang yang sombong untuk menuliskan sesuatu karena memang tidak bisa atau tidak cocok dengan hatinya.

Menjadikan internet Selangkah Lebih Maju

Layanan-layanan provider internet menjadi kunci untuk menjadikan internet menjadi , bagaimana masyarakat bisa mengakses internet tanpa hal tersebut, apakah harus membuat perusahaan sendiri, leased line sendiri. Teramat mahal. Bagaimana menjadikannya murah, bukan hanya berharap dengan literasi TIK yang semakin luas akan banyak pemakai dan pelanggan internet seharusnya secara logika kasar hal ini akan membuat harga langganan berinternet menjadi lebih murah. Mungkin seperti Hotrod-nya XL, atau yang lain adakah?. Masih menjadi misteri apakah pembuktian kecepatan akses internet itu adalah game online, hihi... tapi memang kalo nggak cepet ya nggak bisa bagus untuk nge-game online.

Investasi dan perijinan dalam hal pertelekomunikasian sebenarnya bukanlah komoditi politik, dimana setiap dari kita pasti paham betapa harga perijinan di negeri begajul sangat mahal dan prosentase terbesarnya adalah biaya politik. Biaya politik adalah biaya untuk membayar preman politik dan pungli-pungli yang memang saat ini sangat halus dan teramat rapi. Bagaimana mengatasi hal tersebut, karena tentunya akan berhadapan dengan kebebasan berinformasi dan berekspresi yang 'diculke ndase dicekeli buntute'. Salah satu keajaiban dunia tulis menulis adalah dia bisa , karena menulis di internet adalah bentuk kebebasan berekspresi dan berinformasi yang sangat sulit untuk dicegah.

Atas