Pasa Harau 2016 adalah awal karena Pasa Harau 2016 adalah yang pertama. Karena yang pertama inilah tim Jogja pun berangkat bersama-sama untuk yang pertama, meski terbagi menjadi 2 sebab ada 3 orang yang berangkat dengan menggunakan angkutan darat dari Jogja sampai ke Harau. Memakan waktu 40 jam, cukup cepat dan sepertinya juga terasa nyaman. Mereka yang naik bus berangkat pada Rabu 7 September 2016 adalah Black, nDobleh dan Agus. Kemudian menyusul Aan kecil yang menyiapkan kendaraan untuk barang dan tim kreatif paseduluran festival di Pekanbaru. Tim lainnya pun seperti Budhi, Kusen, Openg, Tomi, Aan Gedhe, Pono, Eko pun menyusul pada 9 September 2016, dan tiba di Pekanbaru siang hari tanggal 10 dan tiba di Harau malam harinya setelah melalui perjalanan yang panjang dari Pekanbaru.
Tim paseduluran pun bertemu dengan Dewan Festival Pasa Harau dan para panitianya yang terdiri dari komunitas-komunitas lokal di Limapuluh Koto dan Komunitas Harau. Bersama Direktur Festival Dede Prama pun berembug dan menyiapkan Festival Pasa Harau di Lokasi yaitu di Harau Valley. dan akan mencoba rute-rute untuk jalan santai, menjelajah lembah Harau dan menyiapkan venue. Serta menyiapkan venue alternatif untuk Pasa Harau tahun depan.
Adapun ternyata di Harau sendiri tidak ada sama sekali sinyal telekomunikasi yang bisa dikatakan bagus. Alhasil teman-teman semua harus menghadapi kenyataan miskin sinyal, karena ada tulisan providernya namun tidak bisa digunakan alias tidak mengandung koneksi data.
Tumbuhan yang menarik dan banyak di temui di Harau adalah Pinang dan Kakao atau coklat. Meski pernah dengar kabar bahwa tumbuhan Bunga Bangkai yang terkenal di dunia tersebut fotonya adalah bunga bangkai yang ada di Lembah Harau, namun belum sempat memotretnya. Seharian selain mengadakan persiapan Pasa Harau tim juga menyempatkan diri menjelajahi Harau, meski belum semuanya namun menemukan venue lain yang kira-kira bagus dipakai untuk Pasa Harau tahun depan, gambarnya dibawah ini.
Lokasi yang indah, luas dan dikelilingi tebing-tebing bukit Lembah Harau, Limapuluh Kota.