arti diri dan membongkar satria pamungkas

 

arti diri dan membongkar satria pamungkas

Memberikan arti pada diri sendiri bukanlah hal yang mudah. Perilaku, sandang dan apa yang di makan memberi kontribusi pada pemberian makna terhadap diri sendiri. Ada istilah 'waras', 'gila', dan 'sakit' apalagi lainnya sehingga dianggap sebagai penyandang penyakit sosial.

Perusakan makam ataupun perusakan kemudian mencuri isi makam bisa dianggap sangat tidak wajar karena orang biasanya ketika melalui atau melewati pinggir makam akan memiliki rasa was-was dan aneh karena rasa takut akan misteri kematian. Menurut lagu yang pernah ada katanya memang kematian adalah tidur panjang, dan tidak bangun-bangun.

Cukup aneh juga, ketika perusakan dan pencurian isi makam seperti yang dilakukan Resi Satria Pamungkas. Sebuah potret tentang kegilaan atau gambaran nyata kehidupan di wilayah kita tentang sulitnya menghidupi diri sendiri. Mencari sandang (mungkin) untuk dijual atau disimpan, bahkan mencuri tengkorak manusia lain yang tak dikenal secara baik untuk disimpan dengan alasan mencari ilmu untuk bisa terbang, sangat sulit diterima nalar saat ini, karena kalau mau atau ingin terbang saat ini tinggal menabung dan kemudian membeli tiket pesawat.

Atau kalau kesulitan memilih pakaian karena harus ke toko dan biaya sendiri agar bisa ke toko pakaian, ada banyak toko di alam maya yang menyediakan pakaian pria dan wanita. Toko tersebut biasanya di namakan sebagai toko online atau online shop seperti di , ataupun banyak toko online dan bukan online yang menjual pakaian dengan harga bantingan, tidak perlu adu nyali dengan mengobrak-abrik kuburan yang akan menyakiti hati anak turun beliau yang bersemayam di sana.

Hal seperti yang dilakukan oleh Resi Satria Pamungkas tersebut banyak sekali dilakukan secara umum dalam hal yang berbeda. Bagaimana memberi arti dan menghargai diri dengan melakukan hal-hal yang dianggap 'positif' akan memberikan akibat secara langsung pandangan orang lain terhadap diri kita sendiri. Meski hal tersebut bisa dianggap kewajaran ketika bersembunyi dibalik kata 'perilaku manusia' karena memang rakyat tidak diurusi negara dengan benar dan merata.

Apa yang kita lakukan untuk menghargai orang lain seperti penampilan kadang menjadi hal sepele yang dianggap penting oleh orang lain. Memang tidak ada pemaksaan atau aturan yang jelas dalam hal ini. Namun setiap orang memiliki pengalaman dan referensi berbeda dalam melihat sisi dari perilaku dan penampilan orang. Karena setiap orang pasti mempelajari orang lain juga, meski tak sengaja. Tidak harus berpikir keras untuk tidak meniru polah 'si pembongkar kubur' yang menistakan nama 'resi' dan 'satria pamungkas'.

Atas